Liputan6.com, Jakarta - Pemilu yang berkualitas tidak hanya dipandang dari aspek partisipasi masyarakat dan penyelenggaraan saja, tetapi juga melahirkan anggota legislatif yang berbobot dari segi itelektual, moral dan kinestesis. Hal ini disampaikan politikus Partai Golkar M Iqbal Wibisono.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Provinsi Jateng ini menilai, pelaksanaan pemilu mendatang akan menyusahkan masyarakat ketika memberikan hak suaranya pada 17 April 2019.
Iqbal mencontohkan, calon pemilih di Kota Semarang akan mendapatkan lima kartu, yakni surat suara untuk Pemilu Anggota DPRD Kota Semarang, Pemilu Anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Pemilu Anggota DPR RI, Pemilu Anggota DPD RI, dan Pilpres 2019.
"Memilih lima kartu suara secara bersama-sama bagi masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu yang mudah karena ada lapisan masyarakat yang merasa berat dan menyulitkan," ujar Iqbal, seperti dilansir Antara, Selasa (1/1/2019).
Terkait dengan persiapan Pemilu 2019, dia mengatakan, Partai Golkar telah melaksanakan pendidikan politik terhadap pimpinan kecamatan dan pimpinan desa partainya di 13 daerah pemilihan di Provinsi Jawa Tengah.
Dalam pertemuan itu, Iqbal menjelaskan, DPD I Partai Golkar Provinsi Jawa Tengah menerima aspirasi dari mereka, antara lain, mendorong para elite pembentuk Undang-Undang dan penentu kebijakan eksekutif maupun legislatif di Jakarta untuk menyederhanakan dan memudahkan masyarakat yang akan menentukan pilihan.
"Ke depan, Undang-Undang Pemilu lebih sederhana dan memudahkan masyarakat pemilih. Pasalnya, memilih lima kartu suara pada Pemilu 2019 bakal menyusahkan masyarakat," papar Iqbal.
Baca Lagi Aje https://www.liputan6.com/pileg/read/3860876/politikus-golkar-ini-minta-pemilu-presiden-dan-legislatif-dipisahBagikan Berita Ini
0 Response to "Politikus Golkar Ini Minta Pemilu Presiden dan Legislatif Dipisah - Liputan6.com"
Posting Komentar