JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia ( BI) memperkirakan permintaan domestik tetap kuat ditopang oleh konsumsi, baik konsumsi swasta maupun konsumsi pemerintah.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, konsumsi swasta diperkirakan tetap baik seiring terjaganya daya beli dan keyakinan konsumen juga dampak positif persiapan Pemilihan Umum ( Pemilu) tahun ini.
" Konsumsi swasta diperkirakan tetap baik seiring terjaganya daya beli dan keyakinan konsumen serta dampak positif Pemilu," ujar Perry ketika memberikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Baca juga: Sri Mulyani: Kenaikan Upah Akan Tingkatkan Daya Beli Masyarakat
Perry mengatakan, terjaganya permintaan domestik turun menopang pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang diperkirakan tetap kuat.
Jika terjaganya konsumsi swasta disokong daya beli yang masih kuat juga dampak Pemilu, maka konsumsi pemerintah tumbuh kuat ditopang belanja barang dan bantuan sosial.
Adapun dia menambahkan, faktor yang mendukung daya beli masyarakat yang turut mendorong pertumbuhan konsumsi domestik merupakan peningkatan dan terkendalinya inflasi.
"Itu yang terkait dengan pertumbuhan konsumsi dan investasi," ujar dia.
Baca juga: Pelemahan Rupiah Diyakini Tak Pengaruhi Daya Beli Masyarakat
Walaupun demikian, ekspor diperkirakan masih tertekan dipengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia yang melandai dan harga komoditas ekspor Indonesia yang menurun. Sementara itu, impor mulai menurun sejalan dengan kebijakan yang ditempuh, meskipun masih tumbuh tinggi untuk memenuhi permintaan domestik.
"Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 tetap baik yakni pada kisaran 5 persen hingga 5,4 persen, ditopang oleh terjaganya permintaan domestik dan membaiknya ekspor neto," ujar Perry.
Baca Lagi Aje https://ekonomi.kompas.com/read/2019/01/17/172400826/bi--pemilu-jadi-salah-satu-faktor-terjaganya-daya-beli-tahun-ini
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI: Pemilu Jadi Salah Satu Faktor Terjaganya Daya Beli Tahun Ini - KOMPAS.com"
Posting Komentar