Kata Maruarar Sirait, Menang-Kalah Harus Sportif di Pemilu

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait, mengatakan selama era reformasi belum ada partai politik mampu memenangkan pemilu dua kali berturut-turut.

Untuk itu, dia mengaku, siap bersaing di pemilu 2019. Dia tidak mempermasalahkan apabila seandainya tidak terpilih sebagai wakil rakyat di DPR RI periode 2019-2024.

Persaingan mendapatkan kursi di DPR RI tidak hanya datang dari para incumbent atau mereka yang sudah pernah duduk di parlemen. Namun, dari para pendatang baru termasuk dari generasi milenial.

"Ya, masa takut bersaing. Persaingan itu sehat dengan bersaing rakyat mendapatkan banyak pilihan berkualitas. Tidak boleh takut bersaing. Kalaupun, kami kalah harus sportif menerima tidak ada partai menang terus," ujar Maruarar, Minggu (28/10/2018).

Baca: PWNU DKI: Bendera yang Dibakar Anggota Banser di Garut Bukan Bendera Tauhid

Atas dasar itu, dia meminta, supaya siap menerima kekalahan. Berkaca dari ajang pemilu selama era reformasi, kata dia, tidak ada partai yang mampu memenangkan dua kali berturut-turut.

Baca: Apartemen Daan Mogot City Lakukan Topping Off Tower Proyek Tahap Pertama

Dia menjelaskan, PDI Perjuangan menang di Pemilu 1999, Partai Golkar menang di Pemilu 2004, Partai Demokrat menang di 2009, dan untuk pemilu terakhir, PDI P menang di Pemilu 2014.

"Artinya, tidak ada sebuah partai yang mampu memenangkan dua kali berturut-turut pascareformasi. Lebih mudah merebut kemenangan dan lebih susah mempertahankan kemenangan," tambahnya.

Pada Minggu (28/10/2018), Maruarar mengisi acara bersama dengan dua politisi muda, Tsamara Amany (PSI) dan Faldo Maldini (PAN) di acara Milenial Fest 2018.

Acara bertajuk #LayaniGenerasiKita itu berlangsung di Djakarta Theater, Jalan MH Thamrin, Minggu (28/10/2018).

Generasi Milenial dari berbagai latar belakang hadir di acara tersebut. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lalu, dilanjutkan pembacaan Sumpah Pemuda. Selama kegiatan itu, digelar serangkaian diskusi yang diisi sejumlah tokoh dan pejabat.

Let's block ads! (Why?)