Mengutip dari AFP, dalam pemilu tersebut, CSU hanya mendapatkan 37% suara, 10 poin lebih rendah dibandingkan pemilu sebelumnya pada empat tahun lalu. Turunnya suara itu pun menjadi yang pertama bagi CSU sejak mendominasi mulai 1960 silam.
"Tentu saja hari ini bukanlah sebuah hari yang menyenangkan bagi CSU. Kami tidak bisa mendapatkan hasil yang bagus," ujar pemimpin negara bagian Bayern, Markus Soeder, yang juga petinggi CSU, Mnggu (14/10) seperti dikutip dari Reuters.
Bukan hanya CSU, sekutu Merkel lainnya, yakin partai Sosial Demokrat (SPD) pun tak mendapatkan hasil yang juga menurun yakni jadi 9,6 persen. Padahal dalam pemilu sebelunya, SPD memiliki raihan suara hingga 11,2 persen.
Di tempat kedua dalam pemilu Bayern itu adalah Partai Hijau (17,7%) disusul Partai Kehendak Bebas atau Free Will (11,5%), dan partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD) berhasil masuk dewan untuk pertama kalinya. Bagi Partai Hijau, raihan dukungan saat ini menduakalipatkan perolehan suara bagi partai tersebut dibandingkan empat tahun lalu.
Dikutip dari CNNInternasional, pengamat kebijakan Eropa, Leopold Traugott mengatakan suasana hati koalisi besar menjadi tak sehat setelah pemilu di Bayern.
"Gempa bumi politik terjadi di Bayern, namun getarannya juga bakal terasa di Berlin," ujar pemimpin lembaga konsultan politik, Atlantic Council, Fred Kempe.
Sementara itu, pemimpin SPD, Andrea Nahles, tanpa menyebut lugas nama Merkel, mengatakan, "Performa yang buruk' pemerintah federal di Berlin telah memengaruhi, termasuk ke SPD.
"Jelas sekali harus ada sesuatu yang diubah," kata Nahles.
(kid/kid) Baca Lagi Aje https://www.cnnindonesia.com/internasional/20181015033634-134-338445/merkel-tersudut-usai-raihan-suara-sekutunya-menurun-di-pemiluBagikan Berita Ini
0 Response to "Merkel Tersudut Usai Raihan Suara Sekutunya Menurun di Pemilu"
Posting Komentar