JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) Yuliandre Darwis ingatkan seluruh lembaga penyiaran berbenah jelang Pemilu 2019.
Yuliandre menyebutkan, masih ada waktu 5 bulan hingga hari pemungutan suara pada 17 April 2019.
Lembaga penyiaran diminta untuk menjaga etika dan tidak melakukan hal-hal yang dianggap tidak proporsional.
"Seluruh lembaga penyiaran untuk berbenah, karena 5 bulan ini menahan secara etika dan harus berpuasa dalam artian harus mampu menahan sesuatu yang dianggap kira-kira harus proporsional karena hanya media mainstream yang bisa dipercaya masyarakat saat ini," kata Yuliandre usai menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) KPI di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).
Baca juga: Ketua KPI Berharap Revisi Undang-Undang Penyiaran Segera Tuntas
Meski media arus utama saat ini dinilai masih tertib dalam hal pemberitaan, Yuliandre mengakui, jelang pemilu muncul media-media baru yang memunculkan berita-berita palsu dan berita bohong.
Ia mengatakan, masyarakat bisa ikut berperan dengan tidak hanya memilah informasi, tetapi memilah media.
Media yang seharusnya menjadi rujukan publik adalah media-media yang arahnya jelas, dan tidak memunculkan berita bohong.
Baca juga: Jelang Pemilu, KPI Ingatkan Media Penyiaran Tak Tebang Pilih
Jika hal itu bisa dibangun, maka momentum Pemilu 2019 bisa menjadi sejarah baru bagi Indonesia dalam hal pemberitaan dan informasi yang baik dan benar.
Pemilu diharapkan bisa menjadi titik awal seluruh pihak, termasuk KPI daerah, untuk sama-sama bersinergi melanggengkan penyiaran yang sehat.
"Kita berharap segaralah bertransformasi tentang itu. Kami yakin teman-teman menunggu itu, jangan biarakan tanpa regulasi yang penyiaran-penyiaran, yang mohon maaf, dikategorikan tidak sehat," kata Yuliandre.
Baca Lagi Aje https://nasional.kompas.com/read/2018/11/27/06094231/ketua-kpi-ingatkan-lembaga-penyiaran-jaga-etika-jelang-pemilu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ketua KPI Ingatkan Lembaga Penyiaran Jaga Etika Jelang Pemilu"
Posting Komentar