TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR- Untuk meningkatkan target partisipasi pemilih dalam pemilu serentak 2019, KPU mengelar kegiatan kursus singkat pemilu, 12-13 Desember 2018 di Tana Toraja.
Kegiatan ini menurut komisioner KPU Tana Toraja, Elis Bua Mangesa, upaya KPU melibatkan masyarakat dalam setiap proses tahapan yang berjalan. Untuk itu, pengetahuan tentang kepemiluaan melalui kegiatan kursus singkat pemilu menjadi modal utama bagi warga untuk mendapatkan informasi seoal tahapan Pemilu.
“Kursus ini, selain pembekalan pengetahuan Pemilu, juga mengidentifikasi minat masyarakat untuk terlibat menjadi penyelenggaran di KPPS, menjadi relawan demokrasi dan Kawan KPU sebagai agen penyebar informasi kepemiluan, “ kata Elis.
Sebanyak 64 peserta yang ikut dalam kegiatan kursus dengan melibatkan fasilitator dari Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Sulsel, Mardiana Rusli dan Louise Ujiani Rongre. Proses rekrutmen peserta melalui pendaftaran terbuka baik secara online di media web KPU Tana Toraja, informasi media maupun media sosial. Hasilnya jumlah peserta membludak lebih dari target yang ditetapkan.
Kegiatan ini dibuka oleh komisioner KPU Tana Toraja, Alexander Kambuno. Menurutnya, minat masyarakat untuk menjadi peserta kursus cukup tinggi.
Dari berbagai lapisan masyarakat yang kebanyakan belum pernah menjadi penyelenggara pemilu. Kegiatan ini didominasi oleh pelajar, ibu-ibu dan mahasiswa.
“Kami berharap peserta mendapatkan pemahaman kepemiluan dan bersama-sama KPU turun ke masyarakat untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya pemilu dan demokrasi “ Alexander Kambuno.
Bila menelisik angka partisipasi pemilih di kabupaten Tana Toraja, grafiknya turun naik. Mulai Pemilihan Legislatif 2014 partisipasi pemilih 76 persen, Pemilihan Kepala Daerah Bupati dan Wakil Bupati 2015 berkisar 72 persen dan Pemiilihan Kepala Daerah Gubernur dan Wakil Gubernur partisipasi 68 % .
“ Target Pemilu 75 % partisipasi pemilih dengan jumlah data pemilih 162.655 pemilih Tentu KPU dan Kawan KPU dari peserta kusus ini maksimal dalam pencapaian target“ tambah Alex.
Materi-materi kursus Sejarah Pemilu, kelembagaan, tahapan pemilu, partisipasi pemilu, penegakan hukum, pemungutan dan penghitungan suara, kampanye dan pengawasan partisipatif. Peserta antusias menjalankan kegiatan yang tidak hanya diisi dengan materi saja, tetapi simulasi permainan, analisis kasus dan bermain peran.
Baca: Banjir Ulama di Ummat Fest 2018, Teuku Wisnu dan Arie Untung Ikut Hadir
Baca: Mantan Wakil Ketua Wahdah Islamiyah Sinjai Maccaleg Setelah Berdakwah 9 Tahun
Baca: TRIBUNWIKI: Incah Jaya Ketua Umum Wahdah Islamiyah Selayar 2018-2023, Ini Profilnya
Baca: Seminar Nasional FEB Atma Jaya Makassar Hadirkan Merry Riana
Baca: VIDEO: PT Pertamina MOR VII Gelar Bincang Anti Kekerasan Perempuan dan Anak
Baca: Kartomas Mencalonkan Diri Sebagai Ketum Pemuda Muslim Sulsel
Baca: BREAKING NEWS : Diguyur Hujan, Jl Poros Paccerakkang Makassar Terendam Air
Baca: Pemilih di Soppeng Bertambah 902 Orang
"Bermain peran dan study kasus adalah ending dari proses kursus pemilu. Tujuannya mengukur kemampuan peserta dalam menerima materi dan implementasi dalam bermain peran. Tentu saja tema terkait dengan problematik terjadi di pemilu, baik di masa kampanye, pemungutan dan pernghitungan suara, proses pemutahiran data pemilih hingga pencalonan, “ kata Ana Rusli.
Setiap kelompok diminta memainkan peran terkait kasus-kasus yang terjadi dalam proses kepemiluan misalnya rapat pleno penetapan daftar pemilih yang dimana masih ditemukan data anomalik, ganda dan pemilih yang tidak memenuhi syarat, kasus kampanye terselubung dengan melibatkan kepala desa dan kasus di TPS penyagunaan surat suara dan pencoblosan.
Attachments area
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KPU Toraja-JaDI Sulsel, Rekrut Kawan KPU di Kursus Pemilu - Tribun Timur"
Posting Komentar