KPU Klaim Sudah Masif Lakukan Sosialisasi Soal Pemilu untuk WNI di Luar Negeri | merdeka.com - merdeka.com

Merdeka.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pramono Ubaid Tanthowi mengaku pihaknya sudah melakukan sosialisasi dengan baik terkait Pemilu 2019 terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri. Terlebih soal Anggota Calon Legislatif (Caleg).

BERITA TERKAIT

"Sosialisasi sudah masif sekali. Kami bekerjasama dengan Kemlu. Utamanya dalam kegiatan pensos. Penerangan sosial budaya oleh kedutaan dan KJRI. Kita sudah sampaikan parpol-parpolnya. Kalau caleg sepertinya belum pasti," kata Pramono di Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (13/2).

Selain itu, ia pun mengklaim, jika KPU sudah menjalankan tugasnya dengan baik terkait Pemilu untuk WNI yang berada di Luar Negeri. Karena saat ini pihaknya sedang melakukan pelatihan bimbingan teknis.

"Sejauh ini kita udah melakukan pemilu LN dengan baik, saat ini sedang kami lakukan bintek (bimbingan teknis) secara bergelombang untuk PPLN di 130 kantor perwakilan. Nah binteknnya di beberapa tempat. Kita fokus kepada 6 hal di Bintek terakhir. Ini sekarang ini sedang bintek terakhir," ujarnya.

"Sebelum pemungutan dan penghitungan suara. Yakni soal rekrutmen badan ad hoc PPLN. Kemudian teknis pemungutan suara, penghitungan suara, rekapitulasi, situng dan kemudian soal logistik pemilu. Itu lebih akan ditekankan kepada teman-teman PPLN yang nanti akan disampaikan kepada pelatihan untuk KPPS LN," sambungnya.

Ia pun mengungkapkan, terkait surat pindah memilih atau A5 untuk WNI yang berada di luar negeri. Masih banyak WNI yang belum masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT).

"Soal data pemilih LN yang kita berikan penekanan itu soal DPK LN. Bahwa kan ditengarai masih banyak WNI di LN yang belum masuk ke DPT LN. Sebagaian besar itu karena dokumen ya. Tapi jika masih ada warga negara kita yang belum terdaftar, maka PPLN kita harus proaktif mendata mereka di DPK LN. Kalau ada pemilih yang pindah pemilih baik. Rekapitulasi di KPU untuk di tahap awal ini, DPK LN kita maksimalkan di 17 Februari dulu," ungkapnya.

Lalu, untuk pengurusan A5 ia ingin sebaiknya diurus oleh orang yang bersangkutan atau pemilih itu sendiri dan bukan orang lain.

"Diupayakan untuk datang sendiri (mengurus A5). Toh kan juga bisa datang ke KPU tujuan. Enggak harus ke tempat asal. Ya bisa langsung ke KPU tujuan," pungkasnya. [bal]

Let's block ads! (Why?)