Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI tengah menyosialisasikan Pemilu 2019 secara massif di seluruh daerah. KPU berharap masyarakat bersedia datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019 tanpa paksaan dari siapa pun.
1. KPU RI menargetkan partisipiasi pemilih 77,5 persen
Ketua KPU Arief Budiman menyampaikan pihaknya menargetkan 77,5 persen masyarakat dapat menyalurkan hak pilihnya waktu pemungutan suara tiba.
"Kalau target pemungutan suara kita 77,5 persen, tahun lalu kita mencapai 75 persen kalau 100 persen nggak mungkin, itu berat," ujar Arief, Jakarta, Senin (23/4).
Baca juga: Bawaslu Ajak Masyarakat Berantas Adu Domba dan Politik Uang selama Pemilu
2. Peserta pemilu jadi pemicu penting saat pencoblosan
Menurut Arief dalam negara yang paling demokratis sekali pun, sebetulnya capaian 70 persen itu besar, sebab masyarakat semakin sadar untuk memilih atau tidak. Banyak faktor yang membuat masyarakat bersedia datang ke TPS.
"Milih atau tidak itu dipengaruhi banyak faktor, berdasarkan penelitian yang paling berpengaruh itu, sebetulnya peserta pemilunya. Kalau Pileg berarti partai politik. Bagaimana dia melihat partai politik mampu memenuhi harapan dia atau gak. Kalau Pilpres itu berarti pasangan presiden dan wakil presiden," ucap dia.
Selain itu, lanjut Arief, sosialisasi, situasi, dan kondisi juga mempengaruhi seseorang bersedia mencoblos atau tidak ketika hari pemungutan suara tiba.
"Kalau kita pergi ke daerah pertanian, pas hari pemungutan suara pas waktunya panen, kadang-kadang dia lebih memilih untuk panen, dia tahu kalau Pemilu besok tapi waktunya panen. Jadi ada banyak faktor dalam beberapa hari terakhir faktor paling besar, yaitu peserta pemilunya," tutur dia.
3. Arief mengimbau masyarakat memutakhirkan data
Karena itu, Arief berharap, masyarakat mengikuti tahapan pemilu yang sedang berlangsung, yakni pemutakhiran data pemilih.
"Jadi mereka peduli kalau namanya sudah masuk atau belum masuk, data dirinya salah ditulis atau gak. Jadi kita ingin membangkitkan semangat orang supaya dia mau terlibat aktif dalam pemilu, bukan hanya hari pemungutan suara, tapi untuk mengontrol sejak pemutakhiran data pemilih," kata dia.
4. Datang ke TPS dengan kesadaran bukan atas bayaran
Arief mengatakan KPU tengah membangun kesadaran masyarakat, agar datang ke TPS atas kesadaran mereka tanpa perlu ada yang membayar atau dipaksa.
"Saya kepingin ketika pemilu itu tidak perlu jauh, karena prinsip membangun TPS dekat dengan tempat tinggal. Saya ingin masyarakat punya semangat yang sama ketika kamu datang ke TPS tidak perlu dibayar," kata dia.
5. KPU RI gencarkan sosialiasi hingga perguruan tinggi
KPU RI melakukan sosialisasi pemilu dengan beraneka cara. Setelah menggelar Pagelaran Seni Budaya serentak di seluruh Indonesia, kini mereka juga akan blusukan ke perguruan tinggi demi menggugah kesadaran masyarakat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019.
"Metode sosialisasi kita banyak. Kita akan bikin Goes To Campus, jadi kita keliling-keliling ke kampus-kampus seluruh Indonesia, ya. Kalau sekolah biasanya teman-teman lokal, artinya kabid provinsi kabupaten/kota," kata Arief.
Yuk bantu sosialisasikan pemilu!
Baca juga: Ini 5 Cara Kekinian KPU Sosialisasikan Pemilu 2019
Baca Lagi Aje https://news.idntimes.com/indonesia/linda/targetkan-partisipasi-775-persen-di-pemilu-kpu-bakal-blusukan-ke-kampus-1Bagikan Berita Ini
0 Response to "Targetkan Partisipasi 77,5 Persen di Pemilu, KPU Bakal Blusukan ..."
Posting Komentar