"Tanggal pemilihan (17 April) saja tidak tahu, beta (saya) kan tanya, bapak-ibu tahu kapan tanggal pencoblosan? Satu (saling) lihat satu (tidak menjawab), terus saya jelaskan (soal tanggal pemilu). Kemudian saya tanya lagi, berapa calon presiden?, satu lihat satu (tidak menjawab) lalu saya jelaskan lagi (nama-nama capres-cawapres)," ujar Komisioner KPU Kepulauan Aru, Yosep S Labok di Maluku, Minggu (10/2/2019).
Foto: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku melakukan sosialisasi terkait tanggal pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 pada 17 April mendatang (dok. Istimewa). |
KPU Kepulauan Aru sebelumnya memang sempat mendatangi sejumlah desa yang dinilai menjadi prioritas untuk dilakukan sosialisasi Pileg dan Pilpres 2019. Petugas KPU pun harus mendatangi sejumlah desa di Kepulauan Aru pada waktu pagi, karena tersebut terkadang pergi ke hutan di atas pukul 07.00 WIT.
"Kalau mereka punya DPT 183 suara. Sebelum pergi kita cari beberapa desa yang tidak tahu perkembangan tentang pemilu lalu desa itu menjadi sampel. Dan kalau pergi jangan siang, kalau siang nanti tidak ketemu, mereka sudah ke hutan untuk berkebun. Jadi pagi-pagi kami pergi," kata Josep.
Foto: Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku melakukan sosialisasi terkait tanggal pencoblosan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019 pada 17 April mendatang (dok. Istimewa). |
"Berangkat dengan speed, berangkat pukul 07.00 WIT pagi karena kandas air laut (surut). Jam 12.00 WIT sampai, kandas 3 jam di laut. Dan desa tersebut tidak ada listrik, sinyal juga tidak ada, di Aru kan termasuk desa terisolir Desa Waifual itu di utara, dekat Papua," ungkapnya.
(nvl/nvl)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "183 Warga di Kepulauan Aru Maluku Belum Tahu Tanggal Pemilu dan Nama Capres - detikNews"
Posting Komentar