Laporan wartawan Tribun Jambi Hendri Dunan Naris
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komisi Pemilihan Umum KPU diberikan beban target angka partisipasi Pemilu sebesar 77,5 Persen. Target tersebut disebut pengamat terlalu berat.
KPU mencatat tren penurunan tingkat partisipasi pemilih pada pemilu yang telah terjadi. Ada beberapa indikator yang menyebabkan hal itu terjadi.
Dimulai sejak pemilu 1999 angka partisipasi pemilu nasional cukup tinggi yakni 92 persen. Setelah itu tren yang terjadi angka partisipasi pemilih terus menurun. Pada pemilu 2004 angka partisipasi mulai berkurang menjadi 84 persen. Pada pemilu 2009 masih terjadi penurunan menjadi 71 persen angka partisipasi. Lalu pada pemilu 2014 lalu angka partisipasi pemilih masih diangka 73 persen.
"Pada pemilu 2019 ini, KPU akan berupaya untuk meningkatkan angka partisipasi pemilu," ungkap Apnizal, Komisioner KPU Provinsi Jambi, Selasa (5/2).
Baca: Dihantam Cuaca Ekstrem, Nelayan di Kuala Tungkal Pilih Jadi Tukang Ojek
Baca: Matahari Bertabur Diskon, dari 70 Persen Hingga Beli 1 Gratis 2
Baca: Penyelenggara Pemilu Diindikasi Berat Sebelah, Ketua DPC Hanura Sarolangun Lapor DKPP
Baca: Dirjen Migas Berencana Bangun Jaringan Gas Rumah Tangga di Sarolangun
Baca: Razia Resto & Cafe, Tim Terpadu Kota Jambi Temukan Banyak Pelanggaran
Apnizal mengungkapkan angka partisipasi pemilih tersebut menjadi salah satu tantangan yang akan dihadapi dalam mewujudkan kesuksesan pemilu 2019 mendatang. Terlebih target yang ingin mereka capai sebesar 77,5 persen.
"Banyak faktor yang menjadikan tingkat partisipasi mengalami tren penurunan, di antaranya adalah jenuh dengan frekuensi penyelenggaraan pemilu yang tinggi," ungkap Apnizal.
Selain itu, ketidakpuasan atas kinerja sistem politik yang tidak memberikan perbaikan kualitas hidup, mal administrasi penyelenggaraan pemilu, adanya paham keagamaan anti demokrasi, dan melemahnya kesadaraan masyarakat tentang pentingnya pemilu sebagai instrumen transformasi sosial, dan lain sebagainya.
"Maka untuk meningkatkan angka partisipasi dan melawan inflasi tersebut KPU memunculkan program relawan demokrasi," ungkap Apnizal.
Sementara itu Desy Arianto, pengamat Politik Jambi menilai bila target angka partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen terlalu berat. Target itu harus diwujudkan oleh banyak pihak, bukan hanya beban bagi KPU semata.
Baca Lagi Aje http://jambi.tribunnews.com/2019/02/05/pengamat-nilai-target-partisipasi-pemilu-775-persen-terlalu-berat-untuk-kpuBagikan Berita Ini
0 Response to "Pengamat Nilai Target Partisipasi Pemilu 77,5 Persen Terlalu Berat untuk KPU - Tribun Jambi"
Posting Komentar