JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melihat bahwa isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) masih menjadi komoditas andalan untuk meraup dukungan menjelang Pemilu legislatif dan Pemilu Presiden 2019.
Menurut dia, kelompok-kelompok tertentu menggelindingkan isu sensitif tersebut untuk menyerang lawan politik.
"Konsumsi yang menjadi andalan adalah isu SARA. Itu yang menjadi andalan. Itu artinya pemahaman masyarakat kita yang masih amat mudah terprovokasi," ujar Surya saat peringatan Hari Pendidikan Nasional sekaligus syukuran HUT ke-1 Akademi Bela Negara (ABN) di Pancoran Timur Jakarta Selatan, Rabu (2/5/2017).
Baca juga : Nasdem Berharap Kampanye 2019 Tak Bawa-bawa SARA
Kondisi ini tak bisa berlarut. Paloh mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk tetap solid dan menonjolkan kebersamaan ketimbang perbedaan.
"Seharusnya kita mampu membangun pemahaman masyarakat. Perbedaan bisa diwujudkan untuk mencoba merangkul, merangkum dari perbedaan menuju kebersamaan," kata Surya.
Menurut Paloh, Indonesia akan berhadapan dengan banyak persoalan jika masyarakat terus menonjolkan perbedaan.
"Tidak ada artinya model demokrasi, kalau kita hanya berhenti untuk perbedaan di atas perbedaan. Kalau itu yang menjadi pemahaman, cepat atau lambat kita akan mendapatkan hasil yang mudaratnya lebih banyak dari manfaatnya," katanya.
Baca juga : Media Diharapkan Tak Beri Ruang Politisasi SARA
Dalam kesempatan tersebut Surya Paloh bahkan menyinggung maraknya perang hastag yang belakangan disablon di kaus.
"Hari ini sudah bergeser terlalu jauh, kita mudah terprovokasi. Hastag kaus ganti presiden diganti lagi dengan hastag lain. Ini tidak bisa kita artikan dialegtika semata. Semakin terbuang banyak energi kita untuk hal-hal seperti ini," tuturnya.
Perang tagar ganti presiden maupun dukungan untuk jokowi dua periode sudah mulai muncul ke permukaan.
Baca Lagi Aje https://nasional.kompas.com/read/2018/05/02/18203911/surya-paloh-sara-masih-jadi-komoditas-jelang-pemilu
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Surya Paloh: SARA Masih Jadi Komoditas Jelang Pemilu"
Posting Komentar