Search

Kemenangan Mahathir di Malaysia, Indonesia Perlu Belajar Sistem ...

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Alfitra Salam menilai Indonesia perlu mempertimbangkan sistem pemilu di Malaysia. Hasil pemilu Malaysia menghasilkan Mahathir Mohamad (92) menjadi perdana menteri ketujuh sekaligus yang tertua di Malaysia.

Pemilu yang berlangsung di sana  dinilai lebih sederhana dan singkat.

“Saya melihat (pemilu Malaysia) sederhana, simpel, memakan waktu pendek, yang harus dipelajari,” ucapnya saat diskusi bersama media yang bertajuk Analisis Pemilu Malaysia dan Pelajaran Untuk Indonesia, di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Dari beberapa hal, kata Alfitra, Indonesia perlu belajar dari sistem pemilu di Malaysia.

“Dukcapilnya (Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil) disana updating tidak ngurus DPT (daftar pemilih tetap), DPS (daftar pemilih sementara) simpel banget,” ucapnya.

Baca juga: Anwar Ibrahim: Saya Tidak Dendam dengan Mahathir Mohamad

“Pemilunya tanggal 9 Mei jam 5 sore sudah close jam 11 malam KPU sudah mengumumkan, besok malamnya Perdana Menteri sudah dilantik,” sambungnya.

Akan tetapi, menurut dia, sistem pemilu Malaysia juga terdapat kelemahan. Ia mengatakan, di Malaysia tidak ada Bawaslu dan DKPP.

Selain itu, ucap Alfitra, demokrasi di Malaysia tidak berjalan dengan baik. Ia mengatakan, regenerasi kepemimpinan di Malaysia mandeg.

“Dari segi demokrasi Indonesia lebih bagus, di sana tidak ada periodisasi kepemimpinan, sementara di Indonesia dibatasi dua periode,” tuturnya.

Baca juga: Mahathir Mohamad Isyaratkan Hanya Menjabat Selama 2 Tahun

Mantan perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin oposisi Mahathir Mohamad mencetak kemenangan bersejarah dalam pemilihan umum yang digelar pada Rabu (9/5/2018).

Sejauh ini, koalisi pemerintah Barisan Nasional mencatatkan perolehan sebanyak 79 kursi, sementara Pakatan Harapan memenangkan 113 kursi.

Mahathir (92) mengalahkan koalisi Barisan Nasional yang telah berkuasa selama lebih dari 60 tahun.

Koalisi Barisan Nasional dipimpin oleh petahana Perdana Menteri Nasional Najib Razak, yang juga merupakan mantan anak didik dari Mahathir.

Kompas TV Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat atas terpilihnya Perdana Menteri Malaysia yang baru Mahathir Mohammad.


Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://nasional.kompas.com/read/2018/05/16/17421751/kemenangan-mahathir-di-malaysia-indonesia-perlu-belajar-sistem-pemilu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kemenangan Mahathir di Malaysia, Indonesia Perlu Belajar Sistem ..."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.