MAKASSAR, TRIBUN -- Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (21/5/2018) dini hari, resmi mengumumkan tujuh nama komisioner pemilu Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018-2023.
Pengumuman ini hanya 3 hari menjelang akhir masa jabatan 5 Komisioner KPU Sulsel periode 2013-2018, hari Jumat 25 Mei 2018 lusa.
Baca: BREAKING NEWS: Ini Dia Anggota KPU Sulsel Periode 2018-2023
Dokumen resmi SK KPU Nomor 511/PP06-Pu/05/KPU/V/2018 yang diteken Ketua KPU Arief Budiman itu, mengesahkan 14 nama sesuai ranking hasil 3 rangkaian ujian dan 3 fit and proper test dari 5 anggota tim seleksi (timsel) KPU Sulsel sejak Maret 2018 lalu.
Menurutnya, seleksi di KPU Sulsel ini berat, dan ketat. Bahkan amat berat jika tanpa pengawalan teman-teman media, dan pihak idenpenden lain.
"Kalau tidak ada media yg kawal saya gak kebayang akan kuat melaluinya," ujar Titi Anggraini, satu dari 5 Timsel KPU Sulsel kepada Tribun, Selasa (22/5/2018).
Titi yang juga Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Indonesia ini menyebutkan, ketatnya proses seleksi ini bukan saja karena mutu para calon komisioner, tapi juga rangkaian tekanan dan kepentingan yang coba mengintervensi timsel.
Baca: BREAKING NEWS: Ini Lima Nama Komisioner KPU Sulbar Periode 2018-2023
"Tentu ada yang puas dan juga tidak. Tapi inilah hasil terbaik bagi KPU Sulsel yang sudah diputuskan KPU RI. Komposisi 3 perempuan di antara 7 memberikan harapan baru bagi kultur kelembagaan KPU Sulsel," ujar Titi yang saat dimintai tanggapan tengah berada di Sulawesi Tengah.
Selain Titi, empat timsel lainnya adalah Dr Basri Tetteng (UNM), Dr Syamsuri (Unismuh), Dr Fadilah Mappaseleng (UMI), dan Dr Bachtiar Maddatuang (STIE AMKOP).
Kelimanya mengirim 14 nama ke KPU Pusat untuk diseleksi 7 teratas;
Dari 7 yang lolos; dua incumbent KPU Sulsel Misna M Hattas dan Faisal Amir. Satu anggota KPU Barru Dr Upi Hastati SAg dan anggota Badan Pengawas Pemilu Provinsi Sulsel Fatmawati SS juga lolos.Komisioner tahun ini ada 1 akedemisi Dr Syarifuddin Jurdi, 1 aktivis Asram Jaya dan satu calon berlatar belakang jurnalis Uslimin.
Baca: Ini Tanggapan Timsel KPU Sulsel Terkait Isu Pertemuan Faisal Amir-NH
Titi mengatakan, masuknya aktivis dan jurnalis serta akademisi ilmu politik akan membuat KPU Sulsel kaya warna, lebih beragama dalam pendekatan dan inklusivitas.
"Saya melihatnya keanggotaan dengan latar belakang yang ada sekarang akan menciptakan harmoni kerja yang baik sepajang mereka berkomitmen untuk selalu memelihara transparansi, keterbukaan, dan akuntabilitas cara kerja lembaga.'" Ujar Titi yang juga mantan penyelenggara pemilu dari Sumatera Selatan ini.
Dia juga mengharapkan para komisioner terpilih harus ramah partisipasi masyarakat serta tetap menjaga kemandirian lembaga penyelenggara pemilu dari intervensi kelompok manapun, apalagi dari kepentingan partisan.
Ujian pertama, 7 komisioner sudah di depan mata, yaitu Pilgub Sulsel 2018, 27 Juni 2018 mendatang.
Sederhananya saya berharap mereka menjaga nama baik dan marwah lembaga penyelenggara pemilu dan sungguh-sungguh menjaga komitnen penyelenggaraan pemilu yang jurdil dan demokratis.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Timsel KPU Sulsel: Jika Tak Dikawal Media Seleksi Komisioner ..."
Posting Komentar