Google-Twitter Terus Pantau Informasi Hoaks Seputar Pemilu AS - Akurat.co

AKURAT.CO Google dan Twitter menegaskan akan terus menekan informasi yang salah atau hoaks menjelang pemilihan presiden Amerika Serikat November mendatang.

Twitter mengatakan pihaknya berencana untuk lebih agresif memberi label dan menghapus tweet terkait pemilu yang tidak akurat.

Sementara mesin pencari Google mengaku akan menyaring lebih banyak hasil pelengkapan otomatis untuk menghindari pemilih disesatkan, terutama atas laporan yang mengklaim kemenangan awal.

baca juga:

"Informasi yang salah tentang hasil pemilu tidak akan muncul dalam pencarian," klaim Google, seperti dilansir dari BBC, Minggu (13/9/2020).

Perusahaan media sosial telah berada di bawah tekanan untuk memerangi kesalahan informasi setelah badan intelijen AS memutuskan Rusia menggunakan platform mereka untuk ikut campur dalam pemilihan presiden 2016.

Menurut para ahli, salah satu hal yang dikhawatirkan menjelang pemilu AS adalah meluasnya penggunaan surat suara akibat pandemi Covid-19, sehingga menyebabkan penundaan yang signifikan dalam hasil penghitungan. Hal ini juga dikhawatirkan menjadi sasaran empuk para pembuat hoaks.

"Kami tidak akan mengizinkan layanan kami disalahgunakan di sekitar proses sipil, apalagi pemilu. Setiap yang terlibat, baik asing maupun domestik akan berurusan dengan penegakan aturan yang ketat, yang diterapkan secara setara dan bijaksana untuk semua orang," tulis Twitter di blognya.

Sementara itu, Google akan menerapkan sejumlah perubahan pada hasil pelengkapan otomatisnya yang dapat memprediksi apa yang dicari pengguna.

"Ini akan menghapus prediksi yang dapat ditafsirkan sebagai klaim untuk atau menentang kandidat atau partai politik," tegas perusahaan.

Lebih lanjut, perubahan ini juga akan menghapus fungsi yang mencoba memprediksi dan melengkapi istilah pencarian saat orang mencari status lokasi pemungutan suara, persyaratan atau metode pemungutan suara. Namun, pengguna tetap dapat mencari informasi tersebut.[]

Let's block ads! (Why?)