TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, menilai penundaan Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 merupakan tindakan yang melanggar konstitusi. Sebelumnya isu ini turut dibahas kala Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY bersua dengan Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Al-Jufri di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat.
Ali menjelaskan, konstitusi sudah memerintahkan bahwa Pemilu digelar tiap lima tahun sekali. Oleh sebab itu, jika Pemilu ditunda tanpa alasan yang jelas, maka tindakan tersebut melanggar konstitusi.
Baca juga: Koalisi Perubahan, Petinggi NasDem Bertemu Salim Segaf PKS Malam Ini
Toh jika memang ditunda, kata Ali, maka mesti ada landasan rasional yang bisa diterima. Hal yang lebih penting, kata Ali, dasar tersebut mesti sesuai koridor konstitusi.
“Konstitusi memerintahkan kita tiap lima tahun sekali melaksanakan Pemilu. Artinya kalau terjadi penundaan, kecuali mungkin ada dasar, menunda Pemilu itu hal yang sah. Tapi harus berkonstitusi,” kata Ali kepada Tempo, Ahad, 25 Desember 2022.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra menyebut partainya meminta agar Pemilu 2024 tetap berjalan sesuai jadwal awal, walaupun saat ini bermunculan narasi yang menginginkan pemilu ditunda karena berbagai alasan.
Herzaky mengatakan, sikap ini menjadi salah satu yang dibahas SBY bersama Salim dalam pertemuan yang digelar Rabu, 21 Desember 2022. "Kami tegak konstitusi. Pemilu harus tetap berjalan, tidak setuju tunda Pemilu," ujar Herzaky saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Desember 2022.
Selain itu, Herzaky menjelaskan pembahasan lain antara SBY dengan Salim pada pertemuan Jumat malam lalu adalah tentang apresiasi dan mendorong media untuk menyuarakan agar rakyat Indonesia, utamanya pemerintah, tetap teguh pada konstitusi. Herzaky tak membeberkan pembahasan lain yang dibicarakan antara SBY dan Salim dalam pertemuan itu.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut persamuhan SBY dengan Salim berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan. SBY dan Salim mengawali silaturahmi dengan makan nasi goreng racikan SBY.
"Ini silaturahim antara dua sahabat untuk memperkokoh kebersamaan Partai Demokrat dan PKS dalam perjuangan politik ke depan," kata Teuku dalam keterangannya, Kamis, 22 Desember 2022.
Teuku mengatakan pertemuan SBY dengan Salim berlangsung selama dua jam sejak pukul 19.30 WIB. Keduanya disebut Teuku didampingi oleh sejumlah elite Demokrat maupun PKS.
Dalam pertemuan tersebut, kata Teuku, SBY dan Salim membahas berbagai isu terkini baik di lingkup nasional maupun internasional. Dia mengatakan salah satu topik pembahasan mereka adalah soal penundaan Pemilihan Umum yang belakangan kembali meruak.
"Kami membahas berbagai isu terkini yang menjadi perhatian rakyat, bahkan juga perhatian dunia internasional. Ini termasuk isu penundaan Pemilu yang belakangan dihembuskan lagi," kata dia.
Baca juga: Demokrat Sebut Mayoritas Konstituen Inginkan Duet Anies Baswedan - AHY di 2024
Baca Lagi Aje https://news.google.com/__i/rss/rd/articles/CBMiXGh0dHBzOi8vbmFzaW9uYWwudGVtcG8uY28vcmVhZC8xNjcyMjA1L3NvYWwtcGVudW5kYWFuLXBlbWlsdS1uYXNkZW0taXR1LW1lbGFuZ2dhci1rb25zdGl0dXNp0gFbaHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC50ZW1wby5jby9hbXAvMTY3MjIwNS9zb2FsLXBlbnVuZGFhbi1wZW1pbHUtbmFzZGVtLWl0dS1tZWxhbmdnYXIta29uc3RpdHVzaQ?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Soal Penundaan Pemilu, NasDem: Itu Melanggar Konstitusi - Nasional Tempo"
Posting Komentar