Facebook Umumkan Perekrutan Pekerja untuk Pemilu - Citra Multimedia Indonesia

Jakarta: Facebook mengumumkan upaya perekrutan untuk petugas pemungutan suara pada akhir pekan ini, disampaikan melalui News Feed pengguna dengan tautan ke situs pendaftaran pekerja pemungutan suara di negara bagian mereka.

Mengutip The Verge, CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam unggahan, menyebut upaya ini merupakan bagian dari kampanye informasi pemungutan suara lebih besar perusahaannya, memiliki tujuan untuk membantu empat juta warga Amerika Serikat terdaftar dan memilih.

Dalam unggahannya, Zuckerberg menyebut bahwa pemungutan suara mewakili suara dan ada dalam demokrasi. Pemungutan suara juga diyakini Zuckerberg menjadi cara terbaik untuk meminta pertanggungjawaban pemimpin dan memastikan negara menuju ke arah yang diinginkan masyarakat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Raksasa media sosial ini juga akan bergabung dengan perusahaan lain, menawarkan cuti berbayar untuk pegawai di Amerika Serikat yang menjadi pekerja pemungut suara pada Hari Pemilihan Umum (Pemilu), menurut berdasarkan unggahan Zuckerberg.

Selama beberapa bulan terakhir, kelompok hak pemungutan suara telah memperingatkan bahwa Amerika Serikat akan mengalami kekurangan pekerja pemungutan suara pada bulan November mendatang.

Hal ini didorong oleh pekerja pemungut suara yang mayoritas merupakan warga senior, dan sebagian besar dari mereka memutuskan untuk berdiam diri di rumah akibat pandemi virus korona. Pekerjaan ini mungkin akan mengonsumsi banyak waktu, namun dinilai cukup mudah.

Pekerjaan ini juga melibatkan menyapa pemilih, memeriksa dokumen pemungutan suara mereka serta memandu mereka ke bilik pemungutan suara. Sebelumnya, Facebook meluncurkan pusat informasi pemungutan suara pada bulan Agustus lalu, dan akan mengalihkan fokusnya jelang Pemilu.

Pusat informasi ini akan menyediakan informasi terkait pendaftaran dan perekrutan pekerja pemungutan suara, dan beralih ke hal lebih spesifik terkait proses pemungutan suara, kemudian hasil dari pemungutan suara tersebut.

Facebook juga melakukan langkah lanjutan untuk menghindari kerusuhan terkait pemilu pada platformnya. Facebook menyebut bahwa pada bulan September ini, pihaknya akan berhenti menerima iklan politik baru di Amerika Serikat satu pekan sebelum Pemilu, sebagai upaya untuk melindungi pengguna dari intervensi pemilu.

(MMI)

Let's block ads! (Why?)