MILWAUKEE, KOMPAS.com – Calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden mempertahankan status favoritnya untuk menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat ( AS).
Rekapitulasi dari serangkaian hasil survei pada satu pekan terakhir sejak kampanye pemilu AS 2020 resmi dimulai, menunjukkan keunggulan Biden atas Presiden Donald Trump secara nasional dan di sejumlah swing states krusial.
Survei Swing State
Istilah swing states memang kerap muncul di banyak pemberitaan mengenai kampanye pilpres AS. Lantas apa sebenarnya swing states itu?
Swing State didefinisikan sebagai negara-negara bagian kompetitif yang menjadi kunci penentu pemenang pilpres. Kedua partai yaitu Demokrat dan Republik memiliki kekuatan yang berimbang dan peluang yang sama untuk memenangkan swing states.
Baca juga: Gedung Putih Hentikan Laporan Keamanan Pemilu AS ke Kongres
Ada belasan swing state di pilpres AS 2020, dan enam yang menjadi fokus utama adalah Wisconsin, Pennsylvania, Michigan, Florida, Arizona, serta North Carolina.
Survei dengan metode live interview ini menghubungi calon pemilih atau likely voters menghasilkan kabar baik untuk Biden.
Wapres di masa Presiden Barack Obama itu memimpin dengan jarak relatif aman di Wisconsin berdasarkan hasil dari dua lembaga survei ternama.
Marquette Law School merilis Biden unggul 48 persen melawan 44 persen yang diraih Trump.
Baca juga: Kalau Trump Nyinyir Lagi Saat Pemilu AS, Ini yang Akan Dilakukan Media Sosial
Hasil survei The New York Times/Siena College menunjukkan Biden berjarak 5 poin atas Trump. Biden didukung 48 persen pemilih sedangkan Trump 43 persen.
Biden difavoritkan memenangkan Pennsylvania, negara bagian di mana dia dilahirkan. Survei NBC News/Marist College memberikannya keunggulan telak 9 poin atas Trump yaitu 53 persen berbanding 44 persen.
Kedua capres berimbang 48 persen berdasarkan hasil survei NBC News/Marist College di Florida yang memiliki 29 electoral votes. Florida adalah negara bagian yang menjadi kediaman resmi pribadi Trump yaitu di Resor Mar-a-Lago.
Secara nasional Biden unggul meyakinkan 7 poin atas Trump. Hasil survei Universitas Monmouth menunjukan Biden meraih 51 persen berbanding 44 persen.
Baca juga: Maju ke Pemilu AS 2020, Kanye West Serahkan Berkas Resmi Pertamanya
Negara bagian Rust Belt
Tiga swing states di daerah Rust Belt yaitu Wisconsin, Pennsylvania, dan Michigan mendapat perhatian khusus dari Biden dan Trump.
Trump pada pilpres 2016 dengan retorik populisnya yang memikat pemilih kelas pekerja, secara mengejutkan mengalahkan Hillary Clinton di ketiga negara bagian industrial yang kerap disebut sebagai blue firewall atau benteng pertahanan Partai Demokrat.
Wisconsin memilih capres Demokrat sejak pilpres 1988. Capres Demokrat juga selalu memenangkan Pennsylvania dan Michigan sejak pilpres 1992.
Baca juga: Pengalaman Kalah, Hillary Clinton Peringatkan Trump Bisa Curi Pilpres 2020
Namun kemenangan Trump sangat tipis yaitu kurang dari 1 persen. Demokrat optimis dapat merebut kembali tiga negara bagian krusial itu.
Biden sejauh ini telah berbulan-bulan konsisten memimpin atas Trump. Jika ia dapat mengamankan 46 electoral votes dari ketiga negara bagian itu serta memenangkan seluruh negara bagian yang dimenangkan Hillary, politisi berusia 77 tahun itu akan mengalahkan Trump dengan 278 berbanding 260 electoral votes.
Capres AS harus memenangkan minimal 270 dari total 538 electoral votes di Electoral College untuk terpilih sebagai presiden.
Baca juga: Facebook Tidak akan Menerima Permintaan Iklan Politik Sepekan Menjelang Pemilu AS
Baca Lagi Aje https://www.kompas.com/global/read/2020/09/13/185439070/kampanye-pemilu-as-dimulai-biden-ungguli-trump-di-swing-state-krusial?page=allBagikan Berita Ini
0 Response to "Kampanye Pemilu AS Dimulai, Biden Ungguli Trump di Swing State Krusial - Kompas.com - KOMPAS.com"
Posting Komentar