Merdeka.com - Memasuki masa new normal, makin banyak orang yang mengabaikan protokol kesehatan seolah Virus Corona itu tidak ada. Makin banyak klaster-klaster penularan yang terus bermunculan.
Di Boyolali, klaster penularan COVID-19 justru terjadi di kalangan petugas pengawas pemilu. Tercatat sudah ada 70 kasus positif yang berasal dari klaster tersebut.
Terus bermunculan kasus positif di kalangan petugas pemilu menjadi pukulan berat bagi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Terlebih lagi, mereka harus melaksanakan tugas penting yaitu mempersiapkan dan mengawasi jalannya Pilkada 2020 yang akan berlangsung akhir tahun ini.
1 dari 3 halaman
Menyebar di Banyak Wilayah
©2020 Merdeka.com/ journals.lww.com
Kasus positif COVID-19 yang terjadi pada para petugas pemilu, menyebar di banyak desa. Pada Kamis (3/9) tercatat ada 12 orang petugas pemilu yang terpapar COVID-19.
Pada Jumat (4/9), terjadi penambahan kasus positif sebanyak 36 orang. Sebelumnya sudah ada 22 petugas pemilu yang positif. Berdasarkan keterangan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S. Survivalina, persebaran kasus positif pada Jumat itu berasal dari berbagai kecamatan yang berada di Kabupaten Boyolali, antara lain Kecamatan Nogosari sebanyak tiga orang, Kecamatan Banyudono delapan orang, dan Kecamatan Kemusu sebanyak tiga orang.
Selain itu ada pula persebaran di Kecamatan Mojosongo sebanyak empat orang, Kecamatan Selo sebanyak lima orang, Kecamatan Musuk sebanyak tiga orang, Kecamatan Cepogo sebanyak tujuh orang, dan Kecamatan Teras sebanyak tiga orang.
2 dari 3 halaman
Berawal dari Tes Swab
©2020 Merdeka.com/Rasyid Ali
Menurut Koordinator SDM dan organisasi Bawaslu Boyolali, Muhamad Mahmudi, terungkapnya kasus positif COVID-19 sebanyak itu, berawal dari tes swab yang dilakukan kepada para pengawas pemilu.
Dia mengatakan tes itu sengaja dilakukan untuk menjamin keselamatan penyelenggaraan pemilu, khususnya di jajaran pengawas pemilu dan masyarakat pada umumnya.
“Sesungguhnya ini akan menjadi pintu awal bagi Satgas untuk kemudian melakukan atau memutus rantai penyebaran COVID-19 di Boyolali. Sebab kita tahu jajaran kami tersebar di 267 desa/kelurahan di Kabupaten Boyolali,” kata Mahmudi dikutip dari Liputan6.com pada Minggu (6/9).
3 dari 3 halaman
Jadi Pukulan Berat
Mahmudi mengatakan hasil ini menjadi pukulan berat bagi Bawaslu Boyolali. Terlebih lagi mereka harus mengawasi jalannya tahapan Pilkada.
“Hasilnya ada puluhan angota kami yang dinyatakan positif COVID-19. Kalau ditanya perasaannya tentu kami sedih, kami terluka, kami terkapar betul,” kata Mahmud.
[shr]Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bawaslu Hampir Lumpuh, Begini Fakta Klaster Covid-19 Pengawas Pemilu di Boyolali | merdeka.com - merdeka.com"
Posting Komentar