Search

Pemilu dan Isu Perlindungan Anak yang Terpinggirkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jerry Sumampouw mengungkapkan, sejarah pemilu Indonesia cenderung mengabaikan isu perlindungan anak. Pemilu, kata dia, hanya dipandang sebagai ajang menyuarakan kepentingan orang dewasa, daripada kepentingan anak-anak.

Sehingga, situasi itu menyebabkan kepentingan anak-anak terabaikan dalam pelaksanaan pemilu. Penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik pun marak dilakukan.

"Anak-anak hanya dibahas permukaan, padahal sebetulnya perlindungan anak bukan saat pelanggaran, karena anak sudah jadi korban. Padahal tugas kita itu nelindungi anak supaya tidak jadi korban," ujarnya di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jumat (6/4/2018).

Jerry menilai, isu perlindungan anak dalam pemilu merupakan isu terpinggirkan. Sebab, lembaga pelaksana teknis dan substansi yang terlibat dalam pemilu, seringkali tidak peka dengan isu perlindungan anak.

Baca juga : KPAI Ingin Isu Perlindungan Anak Jadi Materi Debat Pilkada dan Pilpres

"Kalau KPU enggak diingatkan, supaya persoalan anak menjadi materi debat kandidat misalnya, saya kira tidak ada pikiran KPU ke arah sana," katanya.

KPU dinilainya fokus mengurus berbagai kepentingan lain yang berasal dari partai. Ia mendesak agar isu perlindungan anak menjadi pembahasan yang substansial oleh seluruh penyelenggara dan peserta pemilu.

"Itu jadi peluang baik dalam regulasi, debat kandidat atau hal-hal lain. Enggak bisa kita nunggu mereka, karena dipikiran mereka tidak ada (isu perlindungan anak). Jadi mereka harus dibuat berpikir soal itu," kata dia.

Baca juga : KPAI Akan Awasi Penyalahgunaan Anak dalam Kampanye hingga Pemilu 2019

Jerry juga menginginkan adanya kesadaran di tingkat legislatif agar tak hanya mengurus sistem kepemiluan berdasarkan kepentingan partai. Hal itu terlihat dalam Undang-undang Pemilu yang dinilainya hanya fokus pada kampanye dan pendidikan politik bagi pemilih pemula.

"Karena itu harus diingatkan, cuma sekarang harus membangun awareness menjadi mainstream dalam tugas-tugas mereka, kan gitu. Kita bersyukur mulai ada komitmen ini (isu perlindungan anak) diperhatikan," ujarnya.


Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://nasional.kompas.com/read/2018/04/06/21401841/pemilu-dan-isu-perlindungan-anak-yang-terpinggirkan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemilu dan Isu Perlindungan Anak yang Terpinggirkan"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.