Search

'Perang' Kian Nyata, China Serang Infrastruktur Pemilu AS - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Robert O'Brien mengatakan China telah menjadikan infrastruktur pemilu AS sebagai target peretasannya. Hal itu disampaikan O'Brien pada Minggu (9/8/2020).

Pemilu AS akan digelar pada 3 November mendatang. Presiden AS Donald Trump termasuk salah satu kandidat yang akan melenggang dalam kontes penting tersebut.


"Mereka ingin melihat Presiden kalah," kata O'Brien di acara "Face the Nation" dari CBS. "China - seperti Rusia, seperti Iran - mereka telah terlibat dalam serangan dunia maya dan phishing dan hal semacam itu sehubungan dengan infrastruktur pemilu kami, sehubungan dengan situs web dan semacamnya."

Pernyataan O'Brien itu disampaikan setelah sebelumnya pada Jumat, Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) mengatakan China telah memperluas upaya pengaruhnya. Tetapi lembaga itu tidak secara khusus menuduh China melakukan upaya peretasan terhadap sistem terkait pemilu AS. Sementara itu Rusia dilaporkan telah mencoba untuk menggagalkan pencalonan kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden.

O'Brien juga mengatakan Amerika Serikat telah melihat sejumlah peretas lain yang mencoba menyusup ke situs web milik kantor Menteri Luar Negeri di seluruh negeri. Kantor Kementerian Luar Negeri bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pemilihan di tingkat lokal dan mengumpulkan data tentang warga Amerika.

"Ini adalah masalah yang nyata dan bukan hanya Rusia," katanya. "Akan ada konsekuensi berat bagi negara mana pun yang mencoba untuk ikut campur dalam pemilihan umum yang bebas dan adil."

Dewan Keamanan Nasional tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters. ODNI menolak berkomentar atau mengklarifikasi apakah komentar O'Brien bertentangan dengan komentar mereka.

ODNI sebelumnya mengatakan bahwa "musuh" berusaha untuk mengkompromikan komunikasi pribadi kandidat politik Amerika dan menembus sistem pemilihan AS menjelang pemilihan November. Dan bahwa China lebih suka Presiden Donald Trump tidak memenangkan pemilihan kembali.

Di pihak China, negara itu telah secara konsisten membantah klaim seputar peretasan. Mereka mengatakan tidak memiliki niatan untuk meretas perusahaan, politisi, atau lembaga pemerintah AS, seperti yang dituduhkan pemerintah AS.

"Pemilihan presiden AS adalah urusan internal, kami tidak tertarik untuk ikut campur di dalamnya," kata juru bicara kementerian luar negeri China Geng Shuang pada bulan April.

Masalah campur tangan asing dalam pemilu di AS bukan hal baru. Sebelumnya pada pemilu 2016, saat Trump mencalonkan diri dan melawan Hillary Clinton, isu soal campur tangan Rusia juga muncul.

Pemerintah Rusia disebut badan intelijen AS telah membantu Trump memenangkan pemilu, di mana mereka bertindak meningkatkan kampanye Trump dan melemahkan peluang Hillary.


[Gambas:Video CNBC]

(res/res)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://www.cnbcindonesia.com/news/20200810111701-4-178600/perang-kian-nyata-china-serang-infrastruktur-pemilu-as

Bagikan Berita Ini

0 Response to "'Perang' Kian Nyata, China Serang Infrastruktur Pemilu AS - CNBC Indonesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.