Search

Cerita Stephanie, Mahasiswi Pradita University yang Gagas Maskot Pemilu 2024 - detikcom

Jakarta -

detikers apakah kamu sudah tau bila Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memiliki maskot resmi? Ya, pada 1-3 Desember 2022 lalu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara resmi meluncurkan maskot resmi Pemilu 2024 dalam kegiatan konsolidasi nasional di Ancol, Jakarta.

Maskot ini bernama "Sura" dan "Sulu" dua pasang burung jalak Bali yang digagas oleh mahasiswi asal Pradita University, Tangerang bernama Stephanie. Mahasiswi program studi Desain Komunikasi Visual (DKV) itu berhasil mengalahkan 681 desain dari 540 orang yang mengikuti Lomba Desain Maskot Pemilu 2024 pada 22 Agustus-22 Oktober 2022 lalu.

Berawal dari Tugas Kuliah

Sura dan Sulu merupakan maskot Pemilu dengan rupa sepasang burung jalak Bali. Namun siapa sangka, pada awalnya Stephanie menciptakan karya ini dari sebuah tugas kuliah loh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya sebenarnya ini dari tugas kuliah, mata kuliah saya kan ada menggambar digital jadi ada materi membuat karakter desain. Lalu dosen saya bilang kalau bakal ada lomba maskot pemilu 2024. Jadi dia bilang tugas kali ini membuat karakter maskot pemilu saja dan satu kelas waktu itu hampir semua submit," ujarnya dalam tayangan YouTube kanal KPU RI.

Selama perjalanannya, Stephanie mendesain Sura dan Sulu dalam waktu dua bulan mengikuti waktu kuliahnya. Namun untuk sampai pengumuman final, ia menjelaskan memakan waktu hingga tiga bulan lamanya.

Maskot tersebut pertama kali digambarkan oleh Stephanie sebagai burung garuda karena, hewan ini sangat melekat dengan Indonesia. Ia lebih memilih menggunakan makhluk hidup sebagai nyawa dalam karyanya.

"Untuk desain awal, saya pake burung garuda karena saya kira melekat dengan Indonesia. Lagipula, kalau pakai makhluk hidup bisa lebih aktif dan lebih dekat dengan manusia. Jadi, saya menggunakan makhluk hidup," ujar Stephanie dikutip dari rilis di laman resmi Pradita University.

Burung garuda yang ditampilkannya dalam kompetisi bernama Gami yang merupakan singkatan dari Garuda Pemilu. Namun, salah satu faktor yang menjadikan karyanya menjadi pemenang adalah filosofi yang memikat dewan juri.

"Konsep Gami pada dasarnya memuat seluruh elemen dari Sabang sampai Merauke. Di versi originalnya, kepala Gami memakai topi dari pakaian adat Papua. Sedangkan bajunya berasal dari Aceh untuk merangkum Indonesia," tambahnya.

Namun setelah menang, Stephanie diminta untuk merubah konsepnya dan memperkenalkan Sura dan Sulu dengan rupa sepasang burung Jalak Bali. Tak menggunakan pakaian adat, Sura dan Sulu menggunakan baju putih bertuliskan logo KPU untuk menunjukkan kenetralannya.

Ketika diminta untuk merubah konsepnya, Stephanie mengaku sempat memberikan tiga alternatif ke dewan juri yakni burung Jalak Bali, burung Cendrawasih Merah, dan burung Sikatan. Namun pada akhirnya dewan juri memilih burung Jalak Bali karena sesuai dengan filosofi dan memiliki warna yang netral yakni putih.

Sekilas Tentang Maskot Pemilu 2024

Mengutip laman Indonesia Baik Kementerian Kominfo, Sura digambarkan sebagai sosok burung jalak Bali jantan. Namanya merupakan akronim dari "Suara Rakyat". Ia membawa paku pencoblosan di tangan kanannya sedangkan tangan kirinya mengacungkan jari kelingking berwarna ungu sebagai tanda sudah memilih.

Sedangkan Sulu digambarkan sebagai sosok burung jalak Bali betina. Nama tersebut merupakan akronim dari "Suara Pemilu".

Maskot pemilu sudah digunakan sejak tahun 2009, berikut daftarnya:

1. Maskot pemilu tahun 2009 diberi nama Si Contreng berbentuk pulpen warna oranye dan abu-abu. Sesuai namanya, Si Contreng digambarkan tengah membuat tanda centang pada sebuah kertas dengan makna penentuan suara yang sah saat pemilu 2009.

2. Maskot pemilu tahun 2014 bernama Si Kora yang berbentuk kotak suara yang biasa ada di tempat pemungutan suara (TPS). Karya yang diciptakan oleh Lilyk Sugiarti dengan judul Ayo Memilih ini, digambarkan membawa surat di tangan kanannya dan di bagian kepalanya terdapat ajakan untuk memilih.

3. Di tahun 2019, maskot pemilu diberi nama Sang Surya karya David Wijaya. Sang Sura merupakan akronim dari Sang Surat Suara yang sesuai dengan penggambaran karakternya.

Sang Sura digambarkan sebagai surat suara dan paku pencoblos yang dipegang di tangan kanan. Maskot ini memiliki kesan tegas dan kuat yang terlihat dari garis-garis atau guratan yang tebal serta kesan ramah diwakili oleh ekspresi wajah yang optimis dan penuh semangat.

Itulah cerita Stephanie dan perkembangan maskot pemilu dari tahun ke tahun. Keren sekali ya detikers!

Simak Video "Timnas AMIN Singgung soal Pelanggaran Pemilu yang Diabaikan"
[Gambas:Video 20detik]
(det/nwk)

Adblock test (Why?)

Baca Lagi Aje https://news.google.com/rss/articles/CBMie2h0dHBzOi8vd3d3LmRldGlrLmNvbS9lZHUvZWR1dGFpbm1lbnQvZC03MTI3MjQwL2Nlcml0YS1zdGVwaGFuaWUtbWFoYXNpc3dpLXByYWRpdGEtdW5pdmVyc2l0eS15YW5nLWdhZ2FzLW1hc2tvdC1wZW1pbHUtMjAyNNIBf2h0dHBzOi8vd3d3LmRldGlrLmNvbS9lZHUvZWR1dGFpbm1lbnQvZC03MTI3MjQwL2Nlcml0YS1zdGVwaGFuaWUtbWFoYXNpc3dpLXByYWRpdGEtdW5pdmVyc2l0eS15YW5nLWdhZ2FzLW1hc2tvdC1wZW1pbHUtMjAyNC9hbXA?oc=5

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cerita Stephanie, Mahasiswi Pradita University yang Gagas Maskot Pemilu 2024 - detikcom"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.