Search

Mengenal Electoral College Penentu Kemenangan di Pemilu AS - Dunia Tempo.co

TEMPO.CO, JakartaPemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung hari ini, Selasa, 3 November 2020. Kandidat inkumben dari Partai Republik, Donald Trump, bakal menghadapi calon dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Berbeda dengan pemilihan anggota DPR dan Senat AS yang dilakukan secara langsung, Pemilu AS berlaku sebaliknya. Pasal II Konstitusi AS menyatakan bahwa presiden dan wakil presiden dipilih oleh sekelompok orang (electors) dari setiap negara bagian. Sistem ini dikenal dengan dewan elektoral (Electoral College).

Electoral college merupakan istilah bagi "pemilih" presiden dan wakilnya yang mewakili setiap negara bagian. Pemilihan oleh electoral college berlangsung setelah pemilihan publik (popular vote).

Pada dasarnya warga Amerika di hari Pemilu AS hari ini tidak memilih langsung calon presidennya melainkan sekadar memberikan suara kepada para "pemilih" tersebut. "Banyak pemilih tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya tidak memberikan suara secara langsung untuk calon presiden," kata Profesor dari Universitas New Mexico, Lonna Rae Atkeson, dikutip dari The Wire, Selasa, 3 November 2020.

Para pemilih terlihat mengenakan masker saat mengantre untuk memberikan suara dalam pemungutan suara awal untuk pemilihan presiden di Fairfax, Virginia, AS, Jumat, 18 September 2020. Pemungutan suara awal akan berlangsung hingga 31 Oktober. (Xinhua/Liu Jie)

Jumlah pemilih electoral college tergantung dari luas wilayah negara bagian dan populasinya. Dari 50 negara bagian serta Washington DC, total ada 538 pemilih. Seorang calon presiden harus meraih minimal 270 suara untuk menang.

Selain itu, Pemilu AS menganut paham 'pemenang mengambil semua'. Sehingga seorang kandidat yang berhasil unggul, meski dengan selisih suara yang tipis, dalam popular vote di suatu negara bagian berhak atas seluruh pemilih electoral.

Contoh pasangan calon presiden A mendapatkan 8 juta suara di California. Sementara calon presiden B mendapat 7,5 juta suara. Maka calon presiden A berhak atas 55 orang pemilih yang akan maju ke electoral college.

Dikutip dari Aljazeera, dalam praktiknya para perwakilan ini akan setia untuk memilih calon presiden yang meraih suara terbanyak di negara bagiannya. Hal ini yang membuat 7,5 juta suara dalam contoh di atas tidak dianggap dan kerap menuai kritik.

Ketimbang mencoba untuk memenangkan suara terbanyak, para calon presiden berusaha keras meraih 270 suara electoral college dengan fokus ke negara-negara bagian dengan jumlah electoral votes besar. Oleh karena itu kandidat bisa menjadi presiden AS dengan memenangkan sejumlah negara bagian krusial, meski memiliki popular vote yang lebih sedikit.

THE WIRE | ALJAZEERA

Sumber:
https://m.thewire.in/article/world/explainer-us-electoral-college-joe-biden-donald-trump
https://www.aljazeera.com/news/2020/11/2/why-winning-the-us-popular-vote-doesnt-ensure-victory

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://dunia.tempo.co/read/1401833/mengenal-electoral-college-penentu-kemenangan-di-pemilu-as

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengenal Electoral College Penentu Kemenangan di Pemilu AS - Dunia Tempo.co"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.