"Konteks (pilkada) di Indonesia tidak bisa dibanding-bandingkan dengan Singapura, tidak bisa dibandingkan dengan Amerika Serikat (AS)," ujar anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar dalam diskusi virtual, Kamis, 19 November 2020.
Menurut dia, konteks pilkada di Indonesia digunakan dalam menyelesaikan permasalahan di daerah. Sementara itu, pemilu di AS menjadisuksesi kepemimpinan nasional.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fritz menyebut pilkada yang digelar di tengah pandemi virus korona (covid-19) menjadi pengalaman pertama bagi dunia demokrasi di Tanah Air. Tidak ada penelitian yang dapat menjadi pegangan agar Pilkada 2020 dipastikan berjalan dengan baik.
Baca: Bawaslu Temukan 1.038 Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN
"Suasana Pilkada 2020 dengan menggunakan masker ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan apakah hujan dan panas, kita tidak pernah punya pengalaman," tutur dia.
Protokol kesehatan yang wajib diterapkan di TPS menjadi barang baru bagi publik Tanah Air. Saat ini, ia menyakini tidak ada pemilih yang menginginkan seseorang di dalam TPS tidak menggunakan masker.
"Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2020 mengatakan setiap orang ke TPS wajib menggunakan masker," tutur dia.
Penyelenggaraan Pilkada 2020 bukan hanya menjadi kewenangan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu, melainkan membutuhkan dukungan pihak-pihak terkait. Indonesia diyakini dapat menyelenggarakan pesta demokrasi di daerah dengan caranya sendiri.
"Kita harus bisa menemukan sesuatu yang terbaik sesuai dengan konteks Indonesia, dengan menerapkan peraturan perundang-undangan yang benar dan kita bisa (jalani)," jelas dia.
(OGI)
Baca Lagi Aje https://www.medcom.id/pilkada/news-pilkada/dN6Ar5QK-pilkada-2020-tidak-dapat-dibandingkan-dengan-pemilu-di-asBagikan Berita Ini
0 Response to "Pilkada 2020 Tidak Dapat Dibandingkan dengan Pemilu di AS - Medcom.Id"
Posting Komentar