Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden ingin mempercepat proses transisi bagi pemerintahan barunya. Namun Presiden Donald Trump bersikeras menempuh jalur hukum menentang hasil pemilu.
Seorang diplomat veteran dan orang kepercayaan Joe Biden, Antony Blinken, diharapkan dapat memainkan peran dalam pemerintahan yang akan datang dengan menyingkirkan agenda isolasionis "America First" Presiden Donald Trump dan memulihkan hubungan dengan sekutu Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, Trump mengajukan gugatan hukum untuk membatalkan hasil pemilu di negara bagian Michigan. Rabu (11/11), harian Washington Post melaporkan seorang petugas pos yang sebelumnya mengklaim melihat aksi pengrusakan suara di Pennsylvania, mencabut sepenuhnya kesaksian tersebut di hadapan penyelidik.
Kesaksian Richard Hopkins sering dikutip oleh Partai Republik sebagai landasan gugatan hukum, dan sikap skepsisme terhadap proses penghitungan suara.
Daftar gugatan hukum
Para pejabat Republik di Kongres AS saat ini mendukung upaya Trump untuk menentang kemenangan Biden, tetapi sebagian diantaranya mengatakan Trump harus segera mengeluarkan bukti yang signifikan atau keluar dari "pertarungan."
Trump berharap penghitungan ulang suara akan membantunya mencegah Biden menjabat Presiden AS. Kemungkinan itu bisa saja terjadi namun berkaca dari sejarah, hanya tiga kasus dalam dua dekade terakhir di mana penghitungan ulang suara bisa mengubah hasil tetapi tidak untuk pemilihan presiden.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Selamat pagi, Amerika
Akhirnya, ada pemenang? Paman Sam dan Lady Liberty hampir tidak bisa percaya. Selama berhari-hari warga Amerika - dan seluruh dunia - gelisah menunggu siapa yang akan menjadi penghuni Gedung Putih. Hasil pemungutan suara telah diumumkan, pemenang sudah terpilih. Namun, apakah penantian panjang itu sudah berakhir? Apa sudah aman untuk bisa keluar ke jalan? Paman Sam tidak begitu yakin.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Pertarungan ketat, virus corona terlupakan
"Biden memimpin" di Georgia, "Trump unggul" di Carolina Utara. Hasil penghitungan sementara dari hari ke hari terus berubah. Donald Trump yang marah mengamuk karena merasa "dicurangi". Sementara Joe Biden tetap tenang dan menyampaikan bahwa dia ingin memulihkan bangsa Amerika yang terpecah. Ketatnya pertarungan kedua pihak telah mengalihkan perhatian dunia dari pihak ketiga: virus corona.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Sang Dalang
Pada malam pemilihan, jauh sebelum penghitungan suara selesai, Trump menyatakan dirinya sebagai pemenang. Presiden juga tanpa henti meradang bahwa "mereka" mencoba mencuri pemilu. Jika kalah, ia bersumpah akan mengerahkan pasukan pengacara.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Menang, bagaimanapun caranya
Yang dimaksud dengan "mereka" oleh Trump adalah para pemilih Demokrat yang mengirimkan surat suara mereka lewat pos. Trump menganggap suara mereka ilegal. "Jika suara sah dihitung," kata presiden yang masih menjabat, "saya akan menang dengan mudah." Dan jika nyaris gagal, kartunis Brasil, Amorim, menunjukkan bagaimana seseorang dapat memaksakan kemenangan ala Trump.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Jalan Trump dihadang Lady Liberty
Bukan waktu yang mudah bagi Lady Liberty. Sementara itu, pengacara Trump mengajukan gugatan di negara bagian di mana dia kalah tipis, menyebut hasil pemilu sebagai "berita palsu." Presiden yang masih menjabat ini juga telah mengumumkan bahwa dia akan membawanya ke Mahkamah Agung. Dia merasa ditinggalkan oleh para tokoh Partai Republik karena mereka tidak mendukung teori konspirasinya.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Setidaknya masih ada Proud Boys
Jika anggota partai tidak bisa diandalkan, setidaknya masih ada pendukung setia. Trump mengatakan kepada mereka bahwa pemungutan suara melalui pos “tidak aman”, memicu ratusan orang protes di TPS, menuntut untuk "menghentikan penghitungan dan berhenti mencuri pemilihan." Beberapa bahkan mencoba menggunakan kekerasan. Bagi Trump, aksi kekacauan itu adalah tanda "cinta dan kasih sayang".
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Dari Afghanistan dengan cinta
Taktik Trump mengingatkan kartunis Shahid Atiq tentang kondisi di negara asalnya Afghanistan, di mana hanyalah penguasa yang bisa bersuara tetapi rakyat hampir tidak memiliki ruang untuk bernapas. Patung Liberty terbaring dengan leher ditekan lutut, persis seperti George Floyd, yang tewas akibat tindakan seorang polisi. Citra AS sebagai salah satu negara demokrasi tertua di dunia ternoda.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Mati secara politik - kali ini untuk selamanya
Trump dapat meneriakkan "kemenangannya" sebanyak yang dia suka, tetapi tidak ada yang akan percaya lagi, dan malaikat maut politik akan datang untuk membawanya pergi. Melihat gambar kartun karya Arcadio Esquivel dari Costa Rica ini, orang mungkin merasa kasihan pada presiden yang harus pergi, yang terlihat lebih seperti anak kecil yang sangat kecewa.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Risleting macet
Amerika terbelah dua. Negara ini sangat terpolarisasi, dan politik bahkan telah memecah-belah keluarga. Apakah Joe Biden akan bisa memulihkan persatuan Amerika adalah pertanyaan yang diajukan tidak hanya oleh kartunis Mirco Tomicek. Pertanyaan ini tercetus utamanya karena Trump seolah tidak berkomitmen untuk transisi kekuasaan yang damai.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Panglima hingga akhir
Seorang kapten tidak pernah meninggalkan kapalnya. Dan tampaknya tidak ada harapan Donald Trump akan mengosongkan Gedung Putih tanpa perlawanan. Ia diperkirakan akan mempertahankan kantornya melawan Demokrat, yang menurutnya mencuri pemilu. Kepresidenan Trump berlangsung hingga 20 Januari. Tetapi pada titik tertentu, itu sudah berakhir.
-
Beginilah Para Kartunis Dunia Mencermati Pemilu AS
Sakitnya perpisahan
Era Trump mungkin akan segera menjadi sejarah, tetapi ada sesuatu yang tersisa. Kartunis Pierre menunjukkan apa yang mungkin ditinggalkan mantan presiden di Gedung Putih. Tampak para turis yang mengunjungi Gedung Putih mengabadikan goresan kuku dilantai, sepertinya seseorang merasa berat untuk mengucapkan selamat tinggal. (yf/ae)
Penulis: Suzanne Cords
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menyuarakan keyakinan bahwa setelah setiap suara "sah" yang dihitung mengarah pada "pemerintahan Trump kedua." Senada dengan Pompeo, Senate Majority Leader Mitch McConnell, yang belum mengakui Biden sebagai presiden terpilih AS, mengatakan dia tidak mengharapkan transisi yang terputus dari pemerintahan Trump.
Para hakim sejauh ini telah menggugurkan tuntutan hukum yang dilayangkan Trump di Michigan dan Georgia dan mengatakan litigasi tersebut memiliki sedikit peluang untuk mengubah hasil pemilu.
Sudut pandang publik
Mantan pejabat senior AS mengatakan presiden terpilih Joe Biden harus mendorong pertemuan puncak G20 pada awal tahun depan untuk memperbarui komitmen AS terhadap diplomasi dan memulihkan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada hari Selasa (10/11) menyatakan AS dan Uni Eropa perlu membentuk aliansi transatlantik baru di berbagai bidang seperti perubahan iklim dan ekonomi digital di bawah pemerintahan Biden.
Presiden Turki Tayyip Erdogan memberi ucapan selamat kepada Biden dan wakil presiden terpilih Kamala Harris atas kemenangan mereka dalam pemilu AS 2020.
Kemenangan Biden diakui
Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Selasa (10/11), hampir 80% warga AS, termasuk lebih dari setengah pendukung Partai Republik mengakui Biden sebagai pemenang pemilu yang berlangsung pada 3 November lalu.
Saat ini Biden berencana bertemu dengan para penasihat yang akan membantunya bersiap untuk menjabat pada 20 Januari 2021.
ha/rzn (rtr,ap)
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Apa Kata Konstitusi AS?
Seorang presiden dipilih untuk masa jabatan 4 tahun, dengan batas maksimum dua masa jabatan. Presiden menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, memegang kendali eksekutif federal yang mempekerjakan sekitar 4 juta orang (termasuk personel militer). Ia juga bertanggung jawab menerapkan undang-undang yang telah disetujui oleh Kongres dan menjabat sebagai diplomat tertinggi AS.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Berfungsi sebagai pemeriksa dan penyeimbang
Tiga cabang pemerintahan, eksekutif, yudikatif, dan legislatif, adalah pembuat keputusan bersama yang saling membatasi kekuasaan. Presiden dapat memaafkan seseorang dan menunjuk hakim federal, tetapi butuh persetujuan Senat untuk mengonfirmasi keputusan ini. Presiden, dengan persetujuan Senat, juga dapat menunjuk anggota kabinet dan duta besar. Ini salah satu cara legislatif mengontrol eksekutif.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Kekuatan 'State of the Union'
Presiden diminta untuk secara berkala menginformasikan kongres tentang keadaan negara - persyaratan ini telah berkembang menjadi pidato tahunan "Negara Persatuan". Meski tidak dapat memperkenalkan RUU legislatif, presiden dapat mendiskusikan topik dan inisiatif yang ia inginkan. Ini adalah cara untuk menempatkan Kongres untuk bertindak di bawah tekanan publik.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Punya hak veto terhadap RUU
Presiden dapat memveto rancangan undang-undang dengan mengirimkannya kembali ke Kongres tanpa menandatanganinya. Tapi veto ini dapat dibatalkan dengan mayoritas dua pertiga di kedua kamar Kongres yakni di DPR dan Senat. Dan menurut Senat, hanya sekitar tujuh persen atau 111 dari 1.516 veto presiden yang berhasil diubah kembali.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Wilayah kekuasaan yang dinilai abu-abu
Konstitusi dan keputusan MA tidak sepenuhnya menentukan seberapa besar kekuasaan yang dimiliki presiden. Ada satu ciri khas yang dikenal sebagai "veto saku" memungkinkan presiden untuk dengan mudah memasukkan RUU yang dikirim kepada mereka oleh Kongres "ke dalam saku," dan mencegahnya berlaku. Kongres tidak dapat membatalkan veto jenis ini. Trik ini telah digunakan lebih dari 1.000 kali.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Perintahnya berkekuatan hukum
Presiden dapat memerintahkan pegawai pemerintah untuk laksanakan tugas dengan cara dan untuk tujuan tertentu. Perintah eksekutif ini berkekuatan hukum; dan tidak butuh persetujuan lain. Tapi bukan berarti presiden bisa seenaknya. Pengadilan bisa membatalkan perintah itu, atau Kongres dapat memberlakukan UU yang menentangnya. Lagi pula, presiden selanjutnya juga bisa langsung mencabutnya.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Mengesampingkan Kongres
Presiden dapat merundingkan perjanjian dengan lembaga pemerintah lain, tetapi perjanjian ini perlu disetujui oleh mayoritas dua pertiga Senat. Presiden dapat melewati proses ini dengan mengeluarkan "perjanjian eksekutif" yang tidak memerlukan persetujuan Kongres. Ini berlaku selama Kongres tidak mengajukan keberatan atau mengesahkan undang-undang yang membatalkan perjanjian tersebut.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Mengontrol posisi pasukan militer
Presiden adalah panglima tertinggi angkatan bersenjata AS, tetapi pernyataan deklarasi perang ada di tangan Kongres. Presiden dapat melibatkan pasukan dalam konflik bersenjata tanpa persetujuan Kongres, namun aturan ini masih agak kabur. Misalnya, saat Kongres melihat keterlibatan AS dalam Perang Vietnam sebagai tindakan yang terlalu jauh, Kongres dapat membatasinya lewat UU.
-
Pemilu AS: Seberapa Besar Kekuasaan Presiden AS?
Tidak punya kekuasaan tanpa batas
Jika seorang presiden menyalahgunakan jabatannya atau melakukan kejahatan, Dewan Perwakilan Rakyat dapat memulai proses pemakzulan. Ini telah terjadi tiga kali sepanjang sejarah Amerika, tetapi pada akhirnya tidak ada yang dihukum. Kongres memiliki kartu as di tanggannya karena mereka bertanggung jawab dalam menyetujui anggaran, dan dapat memotong arus kas negara. (ae/vlz)
Penulis: Uta Steinwehr
Baca Lagi Aje https://www.dw.com/id/pemilu-as-2020-apa-yang-perlu-anda-ketahui-sekarang/a-55565123
0 Response to "Pemilu AS 2020: Apa yang Perlu Anda Ketahui Sekarang - DW (Bahasa Indonesia)"
Posting Komentar