Pemilu 2019 Akan Gunakan Kotak Suara Transparan

Jakarta - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman mengatakan bahwa pemilu tahun 2019 akan menggunakan kotak suara transparan dengan bahan dasar karton kedap air dan bersifat habis pakai. Hal ini juga sesuai dengan amanat UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

"Pemilu 2019 akan dilaksanakan dengan menggunakan kotak suara transparan dari karton kedap air dan bersifat habis pakai," ujar Arief di Jakarta, Rabu (21/3).

Arief mengatakan kotak suara transparan ini jika sudah selesai digunakan maka tidak dipakai lagi. Kotak ini akan dimusnakan sampai tahapan pemilu selesai atau peserta pemilu terpilih dilantik.

"Jika semua sudah oke, proses sidang (sengketa pemilu) selesai dan peserta pemilu dilantik, maka kotak suara transparan ini sudah bisa dihapus (tidak digunakan lagi). Jadi tidak perlu menyewa gudang penyimpanan lagi sehingga sifatnya lebih efisien," ungkap dia.

Sebelumnya, berdasarkan hasil pendataan sementara yang dilakukan KPU, kebutuhan kotak suara untuk Pemilu 2019 mencapai 4.740.559 unit. Sementara itu, saat ini KPU masih memiliki 1.543.041 kotak suara berbahan dasar alumunium.

Terkait kotak suara berbahan dasar alumunium, kata Arief, masih mungkin digunakan lagi di Pemilu 2019. Jika bisa digunakan lagi, berarti KPU membutuhkan masih kotak suara sebanyak 3.197.578 unit untuk pemilu mendatang.

Namun, Arief menuturkan bahwa pihaknya akan mempertimbangkan aspek efisiensi jika kotak berbahan alumunium digunakan lagi. Kotak suara ini masih tersimpan di gudang penyimpanan KPU, baik pusat maupun daerah.

"KPU tetap memperhatikan semangat efisiensi. Proses itu kan perlu biaya, jika biayanya lebih murah, maka kotak suara lama masih dapat digunakan kembali," pungkas dia.

Penggunaan kotak sura transparan diatur dalam Pasal 341 ayat (1) huruf a Undang-undang Pemilu. Pasal tersebut menyebutkan, "Perlengkapan kotak suara untuk pemungutan suara harus bersifat transparan, yang bermakna bahwa isi kotak suara harus terlihat dari luar".

Sumber: BeritaSatu.com