Warga Rusia pada hari Minggu (18/03) memberikan suara dalam pemilu presiden 2018. Presiden Vladimir Putin diproyeksikan akan mengalahkan tujuh kandidat lainnya dalam pertarungan untuk mengamankan masa jabatan keempat kalinya di Kremlin.
Jajak pendapat memperkirakan mantan mata-mata KGB itu bakal mengumpulkan sekitar 70 persen suara. Jumlah pemilih diperkirakan antara 63 dan 67 persen, demikian menurut lembaga-lembaga pemantau pemilu. Kalangan analis meyakini bahwa tingkat partisipasi merupakan faktor utama bagi Putin, yang ingin mendapatkan mandat yang jelas.
Penyimpangan 'mengkhawatirkan'
Golos, sebuah kelompok pemantau pemilu, mengatakan bahwa mereka menerima puluhan keluhan, melaporkan penyimpangan dan pelanggaran pemilu di seluruh negeri. Isu tersebut mencakup beberapa kotak suara yang tersembunyi dari pengamatan kamera observasi dan perubahan terakhir pada daftar pemilih.
Golos, yang menerbitkan daftar kasus penipuan secara online, pada sore hari beberapa jam sebelum kotak suara ditutup telah menghitung 1.764 dugaan penyimpangan, termasuk tentang nasib para pengamat pemilu yang dicegah melakukan pekerjaan mereka. Sementara tokoh oposisi Alexei Navalny, lawan paling keras dari Putin yang telah dilarang mencalonkan diri dalam pemilu karena alasan hukum, mengatakan telah mengirim 33.000 relawan untuk memantau pemilihan tersebut. Situs Navalny melaporkan ratusan dugaan kasus kecurangan, terutama di Moskow dan wilayah sekitar Saint Petersburg dan Bashkortostan di Ural.
Golos pada hari Sabtu (17/03) mengisahkan bahwa pihaknya telah mencatat kenaikan keluhan "yang mengkhawatirkan" mengenai majikan yang memaksa atau menekan pekerja mereka untuk memilih Putin sebagai upaya nyata oleh pihak berwenang untuk meningkatkan jumlah pemilih dan memberikan mandat yang jelas kepada Putin.
Koresponden DW Rusia, Miodrag Soric, diminta menyingkir dari sebuah tempat pemungutan suara di Kazan saat ia mencoba melaporkan pemilihan tersebut.
Namun, di tempat pemungutan suara yang lain, hanya lima menit durasi yang diberikan baginya untuk izin syuting.
Di pantai Pasifik Rusia, di wilayah Khabarovsk, pejabat setempat membawa telur, kacang polong kalengan dan potongan ikan beku untuk dijual dengan harga diskon antara 10 sampai 30 persen kepada pemilih di tempat pemungutan suara.
"Dengan melakukan ini, kami berharap dapat menarik pemilih ke tempat pemungutan suara dan kami pikir kami dapat meningkatkan jumlah pemilih," kata Nikolai Kretsu, ketua komite pasar konsumen di pemerintahan lokal. "Tujuan kedua adalah memperkuat kesetiaan terhadap pihak berwenang."
Baca juga:
Baca Lagi Aje http://www.tribunnews.com/internasional/2018/03/19/laporan-dugaan-kecurangan-warnai-pemilu-presiden-di-rusiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Laporan Dugaan Kecurangan Warnai Pemilu Presiden di Rusia"
Posting Komentar