Oposisi, yang berharap mengakhiri kekuasaan 16 tahun Erdogan, menyatakan perubahan baru pada peraturan pemilu Turki dan sejumlah dugaan penipuan dalam referendum tahun lalu meningkatkan kekhawatiran dalam pemilu tahun ini.
Pemilu dilaksanakan setahun setelah Erdogan menang tipis dalam referendum untuk merombak konstitusi Turki dan menciptakan jabatan presiden eksekutif yang telah dia kedepankan sejak lama.
Referendum itu dinodai keputusan menit-menit akhir oleh Dewan Pemilu Tinggi (YSK) untuk menerima surat suara yang tidak dicap. Oposisi dan para praktisi hukum menyatakan langkah itu mempertaruhkan keabsahan pemungutan suara dan melanggar hukum pemilu.
Setidaknya 2,5 juta suara bisa terpengaruh dengan keputusan itu, kata seorang pejabat senior di Organisasi Keamanan dan Kerja sama di Eropa (OSCE) setelah referendum.
"Perubahan pada hukum pemilu membuat pemilu jadi kurang aman," kata mantan hakim Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa sekaligus mantan anggota parlemen oposisi, Riza Turmen.
"Menyerahkan administrasi pemilu pada birokrasi, pasukan keamanan dan pemerintah alih-alih partai politik adalah hal yang mengkhawatirkan," kata Turmen dalam konferensi pers.
(aal)
Baca Lagi Aje https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180622154052-134-308104/pemilu-oposisi-turki-kerahkan-setengah-juta-pengawasBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemilu, Oposisi Turki Kerahkan Setengah Juta Pengawas"
Posting Komentar