Search

Menjelang Pemilu, Elit Politik Diminta Tak Saling Tuding

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta mengatakan elit politik seharusnya menyudahi tindakan saling tuding perihal ketidaknetralan dari aparat lembaga negara dalam pemilihan umum.

"Saya pikir seharusnya sudahilah polemik tentang saling tuding itu, cukup di pilkada 2018 ini," kata Kaka ditemui di kantor Kode Inisiatif, Tebet, Jakarta Selatan pada Ahad, 24 Juni 2018.

Baca: SBY Sebut Rumah Deddy Mizwar Digeledah, Demokrat: Pakai Drone

Kaka menanggapi tudingan yang dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kemudian dibalas oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Komaruddin Watubun. SBY sebelumnya menyebut ada aparat Badan Intelijen Negara, TNI, dan Kepolisian tidak netral dalam menghadapi pesta demokrasi.

Politikus PDIP Komaruddin menilai SBY berlebihan melontarkan tudingan itu. Ia pun balik menuduh bahwa SBY-lah yang menggunakan aparat negara agar tidak netral dalam pemilu 2004 dan 2009 lalu.

Menurut Kaka, elit politik seharusnya menyudahi polemik semacam itu. Semua pihak, kata dia, seharusnya membeberkan hal-hal yang sifatnya faktual.

Baca: SBY Sebut Aparat Tidak Netral di Pemilu, PDIP: Dia Playing Victim

Kaka mencontohkan tudingan SBY soal penggeledahan rumah dinas mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar digeledah oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat M Iriawan. Deddy Mizwar merupakan calon gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Demokrat. SBY tak merinci kapan dan tujuan Pj Gubernur Jawa Barat menggeledah bekas rumah dinas Deddy Mizwar.

Menurut Kaka, SBY seharusnya menyebut kapan dan bagaimana pemeriksaan itu berlangsung. "Faktual saja, sebut by name by addres, pemeriksaannya seperti apa dan seterusnya," ujarnya.

Belakangan, Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum Sekretariat Daerah Jawa Barat, Dedi Apendi membantah pernyataan SBY. Dedi mengatakan, kedatangan Iriawan ke bekas rumah dinas Deddy Mizwar hanya untuk melihat-lihat aset pemerintah daerah. Petugas jaga di rumah dinas tersebut mengatakan, Iriawan ditemani Dedi Apendi datang pada Kamis malam, 21 Juni 2018. Menurut petugas itu, keduanya berada di rumah tersebut sekitar sepuluh menit.

Kaka mengatakan saling tuding dan tepis semacam ini berpotensi menurunkan indeks persepsi masyarakat terhadap demokrasi. Menurut dia, indeks persepsi publik terhadap demokrasi pada pilkada 2018 berbahaya bagi pemilihan presiden 2019. "Kalau orang berhenti saling tuding dan berbicara faktual, saya harap 2019 terjadi peningkatan confidence publik untuk berdemokrasi," ujarnya.

Baca: SBY Tuding 3 Lembaga Negara Tak Netral, Ketua KPU: Hanya Seruan

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://nasional.tempo.co/read/1100445/menjelang-pemilu-elit-politik-diminta-tak-saling-tuding

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Menjelang Pemilu, Elit Politik Diminta Tak Saling Tuding"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.