Gavin Newsom, Gubernur negara bagian California, Amerika Serikat (AS), berhasil mempertahankan posisinya setelah dipastikan keluar sebagai pemenang dalam pemilihan umum recall, sebuah proses pemilu yang dilakukan untuk menggulingkan seorang pejabat sebelum masa jabatannya habis.
Kebijakan pemilu recall yang jarang digunakan ini berlaku di 20 negara bagian di Amerika.
Sementara penghitungan suara masih terus berlangsung hingga Rabu (15/9), hampir dua pertiga dari pemilih menolak wacana untuk menggulingkan Newsom dari kursi kepemimpinannya.
Newsom, yang merupakan wakil dari Partai Demokrat, berhasil mengalahkan 46 kandidat yang ingin menggantikan dirinya sebagai gubernur. Pemilihan tersebut juga dibayang-bayangi dan turut dikampanyekan oleh mantan Presiden Trump.
Pihak Demokrat mendesak pemilihnya untuk memberi suara “No”, namun Newsom, pada Selasa malam dalam pesta kemenangannya mengatakan, hasil itu merupakan penegasan terhadap dukungan terhadap dirinya dan juga partainya.
“Kita mengatakan 'Ya' pada kebenaran sains. Kita katakan 'Ya' pada vaksin. Kita mengatakan 'Ya' pada upaya mengakhiri pandemi,” katanya.
Penantang utama Newsom adalah pembawa acara radio konservatif, Larry Elder, seorang Republik yang menyampaikan bahwa langkah pencegahan COVID 19 seperti kewajiban mengenakan masker dan menerima suntikan vaksin seharusnya dilakukan secara sukarela dan tidak diwajibkan, terutama jika kewajiban tersebut dikeluarkan oleh para politisi.
Pernyataan Elder tersebut tidak sejalan dengan apa yang diyakini oleh beberapa warga California, diantaranya adalah Alice Frankston.
“Pandemi COVID itu sesuatu yang nyata, kita belum selesai menyelesaikannya dan kita harus terus melakukan perlawanan,” katanya kepada VOA setelah selesai memberi suara “No” pada pemilu recall ini.
Sebelumnya pada Senin (13/9) , Presiden Joe Biden berkampanye di California untuk membantu mendongkrak suara Gavin Newsom sekaligus mengecam upaya pemilihan ulang tersebut serta kandidat oposisi Elder.
“Dia (Elder) adalah bonekanya Donald Trump,” kata Biden tentang Larry Elder pada sebuah kampanye untuk Newsom di Long Beach. “Bisakah anda bayangkan kalau dia menjadi gubernur negara bagian ini?” yang langsung disambut oleh teriakan "No" dari para peserta kampanye.
Larry Sabato, direktur dari Pusat Ilmu Politik di Universitas Virginia mengatakan bahwa bagi pendukung Partai Demokrat, ketidaksukaan pemilih terhadap Trump menjadi motivator utama dalam mengalahkan usaha pemilu recall itu.
“Saya rasa apa yang terjadi di California (menunjukkan bahwa) Trump itu ‘beracun’ untuk Demokrat. Kalau kita manfaatkan Trump sebagai isu kampanye, hal itu akan menggerakkan banyak (pendukung) Demokrat,” katanya.
Selain dibantu Presiden Biden, Demokrat juga mengudarakan iklan anti recall yang diperankan oleh tokoh terkemuka partai seperti Senator Bernie Sanders dan Elizabeth Warren.
Beberapa isu sempat menjadi bumerang bagi Newsom, diantaranya termasuk tingkat kejahatan tinggi dan kondisi mengenai tuna wisma yang semakin parah di California.
Newsom adalah mantan walikota San Francisco dan mantan letnan gubernur California. Ia akan menghadapi pemilihan umum lagi tahun depan dalam pemilihan untuk periode jabatan yang kedua.
Sementara itu Partai Republik semakin menjauh dari para pemilih yang moderat kata Sabato.
“Yang kita saksikan disini adalah sebuah partai yang berpihak pada Trump dan (kelompok) sayap kanan yang sudah (menyimpang) sangat jauh sehingga mereka tidak bisa lagi memenangkan pemilihan di negara bagian California,” Sabato menjelaskan. (jm/mg/rs)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gubernur California Gavin Newsom 'Selamat' dari Pemilu Recall - Bahasa Indonesia - VOA Indonesia"
Posting Komentar