Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menilai usulan anggaran Pemilu 2024, yang merupakan gabungan pemilu legislatif, pemilu presiden, dan pemilihan kepala daerah, sebesar Rp86 triliun terlalu tinggi.
Ia pun membandingkannya dengan besaran anggaran pemilu sebelumnya, yang hanya gabungan pileg dan pilpres.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku butuh dana Rp86 triliun untuk menggelar pemilu serentak 2024.
"Kami kemarin membaca di media, pengajuan Rp86 T, jujur saja kami perlu melakukan exercise dan betul-betul melihat detail satu per satu anggaran tersebut, karena ini lompatannya terlalu tinggi," kata Tito dalam rapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/9).
Tito membandingkan kenaikan anggaran pemilu, yang hanya menggabungkan pilpres dan pileg tanpa pilkada, dua periode terakhir. Menurutnya, anggaran pemilu 2014 saat itu berada di kisaran Rp16,186 triliun.
Kemudian, angka itu naik sekitar Rp11 triliun menjadi Rp27,49 triliun pada pemilu 2019. Sementara, kenaikan dari pemilu 2019 ke 2024 hampir empat kali lipat.
Menurut Tito, lonjakan anggaran tersebut perlu menjadi perhatian serius. Apalagi saat ini pemerintah butuh biaya yang tidak sedikit untuk memulihkan ekonomi dampak pandemi Covid-19.
"Ini yang mungkin berbeda di tahun pemilu-pemilu sebelumnya. Sehingga efisiensi, pertimbangan efisiensi dalam penganggaran pemilu perlu betul-betul kita pertimbangkan," ungkap Tito.
Tito mengaku belum menerima data rinci soal rencana anggaran pemilu 2024. Ia pun meminta agar KPU memberikan data tersebut untuk pihaknya pelajari lebih lanjut.
"Memang ini antar kami saja lah, tolong diberikan data, karena pasti pemerintah akan melakukan review. Ini betul enggak penggunaannya buat ini, buat teknologi baru," ungkapnya.
"Tadi salah satu masukan perlu untuk membangun infrastruktur kantor dan lain-lain. Kan bisa kita carikan solusi dengan berhubungan pemda-pemda bersangkutan, kantor yang enggak dipakai itu kan solusi juga untuk efisiensikan anggaran," kata Tito menambahkan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra sebelumnya menyatakan lembaga penyelenggara Pemilu membutuhkan anggaran untuk penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024 sebanyak Rp86 triliun.
Kata Ilham, anggaran yang dicanangkan pihaknya itu bisa diambil dari APBN 2021, 2022, 2023, 2024 dan 2025.
"Usulan anggaran KPU untuk Pemilu tahun 2024 totalnya ada Rp 86 triliun," kata Ilham beberapa waktu lalu.
Berdasarkan data Kemendagri, pemilu 2024 terdiri dari pemilu presiden, pemilihan 575 anggota DPR, pemilihan 19.817 anggota DPRD provinsi/kabupaten/kota, pemilihan 136 anggota DPD, serta pemilihan 542 kepala daerah provinsi/kabupaten/kota.
Jika membandingkan dengan Pilkada serentak 2020 di 270 daerah saja, KPU mendapatkan dana Rp20,4 triliun.
(dmi/arh) Baca Lagi Aje https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210916161340-32-695350/tito-anggap-usul-anggaran-pemilu-2024-terlalu-tinggiBagikan Berita Ini
0 Response to "Tito Anggap Usul Anggaran Pemilu 2024 Terlalu Tinggi - CNN Indonesia"
Posting Komentar