Search

Pemilu di Negara Lain Berantakan - fin

JAKARTA – Pilkada Serentak akan digelar pada 9 Desember 2020. Sejumlah pihak menyayangkan mengapa pemerintah memaksakan pemilu dilaksanakan saat masa pandemi COVID-19. Bebeapa negara yang menggelar pemilihan umum bahkan banyak yang berantakan.

“Sekitar 20 negara menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi. Hasilnya berantakan. Mulai dari persiapan, tahapan hingga tingkat partisipasi pemilihnya,” kata Pendiri Negrit, Hadar Nafis Gumay di Jakarta, Senin (22/6).

Menurutnya, hanya satu atau dua negara saja yang berhasil menyelenggarakan pemilu di tengah pandemi. Meski begitu, hasilnya tidak signifikan. Dia mencontohkan pemilu yang berhasil yakni pemilu lokal Bavaria di Jerman. Di sana tingkat partisipasi hanya naik sekitar 3 persen.

Kemudian, Korea Selatan juga sukses. Ppartisipasi pemilihnya naik. Tetapi itu setelah terjadi penurunan dari beberapa kali penyelenggaraan pemilu. “Korea Selatan berhasil karena semuanya sudah siap. Sistem dan regulasinya siap jika terjadi pandemi. Selain itu, sudah berjalan sejak periode-periode sebelumnya. Mereka merancang dan menjalankannya akibat wabah MERS dan SARS,” tuturnya.

Selain itu, Korea Selatan juga menggelontorkan anggaran tambahan yang begitu besar guna menyukseskan pemilu legislatif yang digelar pada April 2020 lalu tersebut. “Bahkan pra pemilu di Amerika Serikat juga berantakan. Yang lebih parah Mali. Tingkat partisipasi pemilih hanya satu digit,” ucapnya.

Sementara, 60 negara lainnya lebih memilih menunda penyelenggaraan pemilihan umum. “Untuk Indonesia, menurut saya tidak usah buru-buru. Sebaiknya siapkan dulu dengan matang dalam beberapa bulan ke depan. Setelah itu baru bisa lanjutkan lagi,” papar Hadar.(rh/fin)

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://fin.co.id/2020/06/22/pemilu-di-negara-lain-berantakan/

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pemilu di Negara Lain Berantakan - fin"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.