"Waktu saya buka pintu untuk tiap orang bisa membuat partai, tahu berapa yang mendaftar? 600," kata Habibie di kediamannya di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (22/7/2018).
Namun ratusan parpol itu tidak serta merta menjadi peserta Pemilu. Menurut Habibie, hanya 48 parpol yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti Pemilu.
Cerita itu disampaikan Habibie untuk mengingatkan bahwa masyarakat saat ini mempunyai kebebasan berpendapat dan membentuk partai politik. Namun, semua itu harus tetap sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Jadi tidak ada yang mengatakan kamu boleh dan kamu tidak boleh, semua sesuai dengan kehendak rakyat. Kalau kita sudah lalui 20 tahun lamanya karena Bapak ini sudah pensiun 20 tahun. Jadi dalam 20 kita buka," sebutnya.
Saat ini sudah hampir dua dekade berlalu dari Pemilu 1999, Indonesia segera menggelar Pemilu 2019. Habibie mengatakan di era kini masyarakat mempunyai kedudukan yang sama. Setiap orang mempunyai satu suara untuk menentukan Presiden selanjutnya.
"Dan itu peranan kita misalnya one man one vote, suara pak Habibie sama dengan suara Anda. Hanya satu. Milih satu saja. Tidak seribu. Jadi kita harus pandai-pandai memanfaatkan, pandai menilai, di sini Indonesian system. Penting, jangan manipulasi," imbuhnya.
(knv/dnu)
Baca Lagi Aje https://news.detik.com/read/2018/07/22/211556/4127837/10/jelang-2019-bj-habibie-kenang-pemilu-pertama-era-reformasiBagikan Berita Ini
0 Response to "Jelang 2019, BJ Habibie Kenang Pemilu Pertama Era Reformasi"
Posting Komentar