Gelombang sikap civitas academica sejumlah kampus di Indonesia terkait penyelenggaraan negara dan gelaran Pemilu 2024, terus berlanjut. Kali ini giliran civitas academica Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang menyatakan sikap mereka.
Guru-guru besar dan alumni Universitas Negeri Surabaya (Unesa) turut menyatakan sikapnya tentang demokrasi Indonesia belakangan. Mereka juga menyoroti netralitas aparat.
Pernyataan sikap itu dibacakan, Guru Besar Ilmu Bahasa dan Sastra Indonesia Prof Setya Yuwana.
"Setidaknya ada enam poin pernyataan sikap guru besar civitas academica dan alumni Unesa untuk mengawal demokrasi dan menjaga NKRI," kata Setya dalam pembacaan sikap di Lab Merdeka Belajar, Unesa, Surabaya, Jawa Timur, Senin (5/2).
Pertama, mereka mendorong semua pihak untuk menjaga kebersamaan dan suasana kondusif demi terwujudnya demokrasi yang sehat, berasaskan Pancasila dan UUD 1945.
Kedua, mereka mendorong semua elemen bangsa memberikan teladan yang benar dengan mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan untuk suksesnya pemilihan umun 2024.
"Tiga, mendorong kepada aparatur sipil negara, pejabat negara, pemerintah, TNI dan Polri untuk menjaga netralitas dan tidak memihak dalam pemilihan umum 2024," ucapnya.
Empat, mendorong semua pihak untuk menghargai kebebasan akademik sebagai bagian dari otonomi kampus yang konstitusional tanpa ada tendensi kepentingan politik, namun semata-mata untuk kepentingan peradaban dan nilai-nilai demokrasi.
Lima, mengajak seluruh elemen bangsa untuk memberikan edukasi dan literasi politik kepada masyarakat, sehingga terhindar dari informasi hoaks dan ujaran kebencian.
Itu semua, ditegaskan mereka, agar terwujud pemilihan umum 2024 yang jujur, adil, aman dan damai.
"Enam, mengajak seluruh warga negara yang memiliki hak pilih untuk tidak golput, memilih sesuai hati nurani dan menghargai perbedaan pilihan," katanya.
Sementara itu Direktur Lembaga Pendidikan dan Sertifikasi Profesi (LPSP) Unesa, Martadi menyebut, pernyataan sikap ini adalah bentuk tanggung jawab moral para civitas academica dan alumni Unesa.
Mereka mengaku ingin berkontribusi untuk memastikan dan menjaga agar dinamika politik yang hari ini berkembang, tak sampai memicu perpecahan.
"Maka tugas kita adalah ikut berkontribusi, ikut memberikan spirit moral agar mengingatkan semua komponen bagsa bahwa pemilu bukan segalanya. Goal akhir dari pemilu adalah menciptakan NKRI yang adil, sejahtera, untuk masyarakat kita," kata Martadi.
"Justru menjadi persoalan kalau perguruan tinggi diam ketika melihat fenomena persoalan yang sudah memicu potensi perpecahan. Maka tugas kami adalah mengingatkan, karena itu dijamin dalam undang-undang kebebasan akademik," tambahnya.
(frd/kid) Baca Lagi Aje https://news.google.com/rss/articles/CBMigwFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjQwMjA1MTUxOTU5LTMyLTEwNTg4NjQvYWx1bW5pLWRhbi1ndXJ1LWJlc2FyLXVuZXNhLXNvcm90aS1uZXRyYWxpdGFzLWFwYXJhdC1kaS1wZW1pbHUtMjAyNNIBhwFodHRwczovL3d3dy5jbm5pbmRvbmVzaWEuY29tL25hc2lvbmFsLzIwMjQwMjA1MTUxOTU5LTMyLTEwNTg4NjQvYWx1bW5pLWRhbi1ndXJ1LWJlc2FyLXVuZXNhLXNvcm90aS1uZXRyYWxpdGFzLWFwYXJhdC1kaS1wZW1pbHUtMjAyNC9hbXA?oc=5Bagikan Berita Ini
0 Response to "Alumni dan Guru Besar Unesa Soroti Netralitas Aparat di Pemilu 2024 - CNN Indonesia"
Posting Komentar