TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok pemuda yang masuk menamakan dirinya Centenial Z mendeklarasikan penolakan terhadap politik uang pada Pemilu 2024. Chairman Centenial Z Dinno Ardiansyah meminta semua pihak yang bertarung harus menggunakan pendekatan rasional untuk merebut suara Gen Z.
“Suara Gen Z tidak bisa dibeli. Oleh sebab itu, siapa pun kontestan Pemilu nanti, harus menggunakan pendekatan politik rasional,” kata Dinno dalam keterangan yang diterima Tempo, Ahad, 9 Juli 2023.
Dinno mengungkapkan ada tiga fokus isu yang menjadi tantangan Gen Z saat ini. Ketiganya adalah biaya hidup yang tinggi, akses penunjang karier yang terbatas, serta masalah kesenjangan atau kemiskinan.
Centenial Z menggelar Festival Gen Z 2023 pada Sabtu kemarin, 8 Juli 2023. Sejumlah tokoh diundang hadir dan menjadi pembicara dalam acara ini. Di antaranya Menteri Perdagangan RI 2020-2022 Muhammad Lutfi, Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan, dan Menteri Investasi RI Bahlil Lahadalia.
Luthfi singgung soal bonus demografi
Muhammad Lutfi mengamini pernyataan Dinno. Ia menegaskan bahwa tantangan dan pekerjaan rumah bangsa Indonesia ke depannya cukup banyak. Di antaranya meningkatkan tiga kali lipat Pendapatan Domestik Bruto perkapita menjadi 12.500 sebelum bonus demografi usai pada 2045.
Menurut Lutfi, salah satu cara menjawab persoalan ekonomi ke depan adalah menolak menjual suara pada loket yang salah pada Pemilu 2024.
“Bonus demografi negara kita akan habis tahun 2038 sampai 2040. Apa yang harus kita kerjakan? Hanya ada satu, yang Dinno bilang tadi, jangan jual suara. Sekali lagi ya untuk Generasi Z sekalian, jangan jual suara kalian kepada loket yang salah,” kata Lutfi.
Setali tiga uang dengan Dinno dan Lutfi, Komisaris Independen BSI Arief Rosyid Hasan menyebut suara Generasi Z pada Pemilu 2024 tidak boleh dibeli. Menurut dia, anak muda mesti tahu diri, tahu membawa diri, dan tahu menempatkan diri.
“Misalnya yang Dinno bilang bahwa Generasi Z tidak boleh dibeli, teman-teman harus tahu posisi dan bagaimana memaksimalkan apa yang teman-teman miliki. Ditambah lagi kata Bang Lutfi bahwa Suara Generasi Z tidak boleh dijual ke loket yang salah,” kata dia.
Menurut data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia atau KPU RI, kelompok pemilih muda yang terdiri dari Gen Z dan Generasi Milenial akan memiliki porsi yang sangat besar dalam Pemilu 2024. Jumlah pemilih muda dari rentang usia 17-40 tahun mencapai 106.358.447 jiwa atau 52 persen dari keseluruhan pemilih.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gen Z Tolak Politik Uang pada Pemilu 2024 - Pemilu Tempo.co"
Posting Komentar