11 Senator AS Coba Gagalkan Kemenangan Joe Biden, Minta Hasil Pemilu Diaudit - Akurat.co

AKURAT.CO, Langkah Presiden Terpilih Joe Biden untuk menjadi orang nomor satu di Amerika Serikat (AS) tampaknya akan terganjal. Pasalnya, 11 senator dan senator terpilih sepakat akan menolak untuk menyatakan kemenangannya, kecuali dibentuk komisi untuk menyelidiki dugaan kecurangan Pemilu. Mereka menuntut penundaan 10 hari untuk mengaudit tuduhan tidak berdasar tersebut.

Dilansir dari BBC, kelompok senator yang dipimpin oleh Ted Cruz itu mengklaim Pemilu November diwarnai penipuan pemilih yang belum pernah terjadi sebelumnya, pelanggaran, dan lemahnya penegakan hukum Pemilu, serta penyimpangan suara lainnya. Mereka merujuk pada kejadian tahun 1877 saat komite bipartisan dibentuk untuk menyelidiki setelah kedua partai mengklaim kemenangan di 3 negara bagian. Itu sebabnya, Senator Texas Ted Cruz dan kelompoknya mendesak Kongres untuk menunjuk sebuah komisi demi audit darurat selama 10 hari atas hasil Pemilu di negara bagian yang disengketakan.

"Setelah selesai, masing-masing negara bagian akan mengevaluasi temuan komisi dan dapat mengadakan sesi legislatif khusus untuk mengesahkan perubahan dalam suara mereka jika diperlukan," ujar kelompok tersebut.

baca juga:

Keberatan serupa juga diajukan secara terpisah oleh Senator Missouri Josh Hawley. Ia menyatakan akan menolak hasil Dewan Elektoral karena masalah integritas Pemilu. Sekelompok anggota Kongres Partai Republik pun berencana menyengketakan hasil Pemilu.

Pada 6 Januari, keberatan penghitungan Pemilu yang didukung anggota DPR dan anggota Senat harus dipertimbangkan oleh anggota parlemen dalam rapat selama 2 jam. Mereka kemudian harus menggelar pemungutan suara.

Namun, agar suara elektoral ditolak, mayoritas anggota di kedua lembaga itu harus mendukung keberatan tersebut. Skenario ini dianggap mustahil karena Demokrat memegang mayoritas di DPR dan sejumlah anggota Senat Republik telah menyatakan mereka tidak akan menentang hasil ini.

Sementara itu, para petinggi Partai Republik mengatakan peran Senat dalam mengesahkan Pemilu hanya bersifat seremonial dan seharusnya tidak menjadi kesempatan untuk berdebat panjang.

Keberatan ini belum ditanggapi oleh kubu Biden. Namun, juru bicara Biden Jen Psaki menyebut upaya Hawley sebagai 'lawakan'.

"Rakyat Amerika bersuara dengan gemilang dalam Pemilu ini dan 81 juta orang telah memilih Joe Biden dan Kamala Harris. Kongres akan mengesahkan hasil Pemilu seperti yang biasa mereka lakukan setiap 4 tahun," komentarnya.[]

Let's block ads! (Why?)