Perubahan Waktu Pencoblosan Pemilu 2024 Tidak Signifikan - Medcom.Id

Jakarta: Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini mengatakan mengubah jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 menjadi awal tahun tanpa memperbaiki pengaturan teknis akan berkontribusi timbulnya masalah baru.

"Maka akan tetap tidak maksimal dalam menyelesaikan problematika kepemiluan sebagaimana yang kita hadapi dalam pemilu-pemilu sebelumnya," ujar Titi saat dihubungi, Jakarta, Sabtu, 6 Maret 2021.

Titi mengakui menggeser hari pemungutan suara meringankan beban kerja penyelenggara dan partai politik. Namun, itu tetap tidak mengatasi persoalan pemilu pada 2019.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Masalah tersebut, antara lain pemilih kebingungan karena kompleksitas pemilihan, polarisasi yang membelah masyarakat, ataupun pileg yang tenggelam isunya oleh pilpres. Selain itu, jeda penetapan hasil pemilu yang terlalu jauh dengan pelantikan calon legislatif dan presiden bisa memicu friksi dan kompromi politik yang cenderung melemahkan konsolidasi demokrasi.

"Selama pengaturan teknis tidak diperbaiki melalui revisi UU, maka memajukan hari pemungutan suara juga kurang berkontribusi banyak dalam mengurangi permasalahan-permasalahan yang dihadapi seperti 2019 lalu, karena pangaturan yang memicu timbulnya masalah itu tidak diubah," terangnya.

Baca: Pemilu Maret 2024 Dianggap Paling Tepat

Dia mencontohkan rekapitulasi suara yang memakan waktu terlalu lama sampai 35 hari dan penghitungan suara yang harus selesai pukul 12.00 WIB pada keesokan harinya tanpa jeda. Kemudian, penggunaan teknologi rekapitulasi yang belum memiliki landasan hukum kuat tidak mendapat jaminan legalitas bila ingin digunakan di Pemilu 2024.

(AZF)

Let's block ads! (Why?)