Ngeri, Intelijen Sebut Iran & Rusia 'Acak-acak' Pemilu AS - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan baru soal 'musuh' negaranya, Iran dan Rusia. Intelijen mengatakan negara Ayatollah Khamenei dan Presiden Vladimir Putin itu telah melakukan 'tindakan' untuk mempengaruhi opini publik AS terkait pemilihan umum (pemilu).

"Pertama kami telah mengkonfirmasi bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh oleh Iran dan ... Rusia," kata Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe dalam pernyataan persnya, Rabu (22/10/2020) sebagaimana dikutip dari CNBC International.

"Data ini dapat digunakan oleh 'aktor asing' untuk mencoba mengkomunikasikan informasi palsu kepada pemilih terdaftar yang mereka harap akan menyebabkan kebingungan, menabur kekacauan, dan merusak kepercayaan Anda pada demokrasi Amerika."

Secara khusus, Ratcliffe mengatakan, Iran telah mengirimkan email palsu yang dirancang untuk mengintimidasi para pemilih. Bahkan, kata dia, menghasut kerusuhan sosial dan merusak citra Presiden Donald Trump.

"Selain itu, Iran mendistribusikan konten lain untuk memasukkan video yang menyiratkan bahwa individu dapat memberikan suara curang bahkan dari luar negeri," katanya.

"Video ini dan klaim apa pun tentang surat suara yang diduga curang seperti itu tidak benar."

Sementara Rusia, menurut Ratcliffe, belum sampai ke tindakan itu. Namun, ditegaskannya, Moskow telah memperoleh beberapa informasi pemilih sama seperti yang dilakukan pada 2016 lalu.

AS sendiri akan melakukan pemilu presiden 3 November 2020. Petahana Donald Trump akan maju dari Partai Republik melawan Joe Biden dari Partai Demokrat.

Sebelumnya, The Washington Post melaporkan peringatan dari pejabat AS ke pemerintah negara bagian soal 'kampanye penipuan' yang dilakukan Iran. Di mana negeri itu disebut mengirim email yang mengancam para pemilih Demokrat sambil menyamar sebagai anggota kelompok sayap kanan.

Seorang pejabat Keamanan Dalam Negeri juga mengatakan kepada penyelenggara pemilu negara bagian dan lokal melalui telepon, bahwa ada lubang (hole) telah terdeteksi di situs web pemilihan mereka. Artikel tersebut mengutip dua pejabat AS tanpa menyebut nama.

Pesan tersebut di antaranya berisi 'memilih Trump pada Hari Pemilihan atau kami akan mengejarmu'. Meski demikian, belum ada komentar dari Iran dan Rusia soal ini.

[Gambas:Video CNBC]

(sef/sef)

Let's block ads! (Why?)