Sejumlah warga menggelar aksi unjuk rasa di Bawaslu Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), menindaklanjuti sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukan penyelenggara Pemilu 2024. Massa aksi sempat terlibat tarik menarik dan saling dorong dengan aparat keamanan.
Pantauan detikcom di depan Hotel Al Ikhlas, Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, Sabtu (2/3), ketegangan bermula ketika sejumlah peserta aksi berupaya membuka barikade kawat berduri namun dihalangi polisi. Lokasi itu diketahui menjadi tempat pelaksanaan rapat pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara Pemilu 2024 tingkat kabupaten.
Peserta aksi yang kesal lalu terlibat tarik menarik dan saling dorong dengan polisi yang melakukan pengamanan. Beruntung situasi yang sempat memanas itu tidak berlangsung lama.
"Banyak pelanggaran yang terjadi, banyak kecurangan yang terjadi, kita mencurigai terjadi kongkalikong antara penyelenggara dengan partai politik," kata Jenderal Lapangan Muhammad Adi Wijaya kepada wartawan, Sabu (2/3/2024).
Adi mengatakan, aksi yang digelar membawa sejumlah tuntutan kepada Bawaslu. Massa juga menuntut Bawaslu Polman merekomendasikan penghitungan ulang surat suara pada sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami turun untuk menuntut kebenaran itu, kami ingin Bawaslu merekomendasi untuk membuka ulang surat suara dan kami ingin menyaksikan secara seksama," ujarnya.
Dia mengaku memiliki sejumlah bukti terkait dugaan persekongkolan yang dilakukan penyelenggara pemilu dengan partai politik. Dugaan pelanggaran itu harus diusut tuntas.
"Ada beberapa tempat yang diduga melakukan kecurangan dan itu tidak sesuai dalam aturan, dengan bukti-bukti yang ada kami mencurigai ada persekongkolan," ungkap Adi.
Bukti dimaksud berupa rekaman video menampilkan proses penghitungan suara di TPS yang dianggap tidak sesuai aturan. Dia menuding Bawaslu Polman melakukan pembiaran terkait dugaan pelanggaran yang terjadi.
"Seluruh teman sudah memiliki data, barang bukti rekaman. Video yang dimaksud tindak kecurangan pihak penyelenggara berupa video asal menyebut saja tanpa memperlihatkan surat suara, dan itu dibiarkan saja dari pihak pengawas pemilu," terang Adi.
Adi mengaku menyayangkan sikap Bawaslu Polman yang dianggap tutup mata dan tidak menindaklanjuti banyaknya dugaan pelanggaran pemilu di daerah ini. Pihaknya diakui akan terus menggelar aksi hingga tuntutannya dipenuhi.
"Janjinya akan menyampaikan tindak lanjut dugaan pelanggaran tersebut, namun sampai sekarang belum diindahkan. Padahal semakin banyak barang bukti yang ditemukan mahasiswa dan warga yang bisa memperkuat tuntutan. Kami akan tetap berada di sini, menuntut apa yang telah kami sampaikan," pungkasnya.
Sementara Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pemilu Bawaslu Polman Usman belum memberi tanggapan ketika dikonfirmasi terkait tudingan massa aksi. Pesan elektronik dan telepon tidak direspons.
Simak Video "Kakek di Polman Meninggal Setelah Dirawat, Diduga karena Kelelahan Jaga TPS"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/ata)
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga di Polman Demo Tuntut Bawaslu Usut Dugaan Pelanggaran Pemilu 2024 - detikSulsel"
Posting Komentar