Sebagian pihak menganggap pencalonan diri Kanye West sebagai Presiden Amerika Serikat lelucon belaka, tapi sejumlah pengamat menyebut rapper tersebut dapat membawa pengaruh dalam pemilu, bahkan memperbesar kans Donald Trump unggul.
Sejumlah peneliti dari berbagai badan riset memang menganggap West tidak akan menang, tapi kehadirannya dalam pemilu dapat memecah suara yang pada akhirnya membawa keuntungan bagi Trump.
Seorang peneliti dari badan riset HIT Strategies, Terrance Woodbury, merupakan salah satu pengamat yang menganggap pencalonan West tak bisa dianggap isapan jempol belaka.
"Saya tidak ingin menganggap Kanye West secara serius. Namun, saya tahu saya harus menganggapnya secara serius," ujar Woodbury kepada The Washington Post.
Senada dengan Woodbury, direktur riset dari lembaga Redfield & Wilton Strategies, Chris Redfield, juga mengatakan bahwa pengaruh West tak bisa disepelekan.
Dalam jajak pendapat terbaru Redfield & Wilton Strategies, 2 persen responden mengaku akan memilih West. Jumlahnya memang kecil, tapi bisa mengguncang status quo.
Woodbury juga menganggap kekuatan West dapat bertambah mengingat sejumlah aspek dalam dirinya yang sangat kuat, salah satunya fakta bahwa rapper tersebut merupakan kulit hitam.
Dalam video terbarunya, Wash Us in the Blood, West bahkan memperlihatkan kebrutalan polisi terhadap kulit hitam dan betapa ia kerap kali diperlakukan tak adil karena latar belakangnya.
Menurut Woodbury, video ini menjadi topik hangat dalam beberapa grup diskusi politik belakangan ini. Merujuk pada riset Woodbury, 60 persen warga kulit hitam berusia kurang dari 50 tahun lantas menganggap Partai Demokrat hanya memanfaatkan suara mereka.
Woodbury kemudian bertanya kepada kelompok tersebut partai mana yang akan mereka pilih dalam pemilu, Partai Demokrat, Partai Republik, atau dari pihak ketiga.
Mereka mengaku bakal memilih kandidat dari pihak ketiga untuk memberikan pesan kepada Partai Demokrat dan Partai Republik atas kemarahan mereka.
"Itulah pesan politik Kanye, bahwa tak ada yang benar-benar memperjuangkan kulit hitam," katanya.
Dari sisi konservatif, West juga dapat menarik perhatian dengan Kebaktian Minggu Malam ia gelar ia rutin beberapa waktu belakangan.
Pada akhirnya, suasana politik di AS akan kacau karena West bisa saja memecah suara yang selama ini sudah terkonsentrasi untuk Partai Demokrat dan Partai Republik.
Seorang ahli strategi pendukung Partai Demokrat, Jamal Simmons, mengatakan bahwa kekacauan ini pada akhirnya akan menguntungkan Trump.
"Permainan Trump adalah untuk membuat pemilu sekacau mungkin dengan harapan dia mendapatkan cukup suara di sana-sini," ujar Simmons.
Ia kemudian berkata, "Baginya, semakin kacau, semakin orang akan memilih untuk tak berpartisipasi. Jika Kanye mengatakan bahwa sedang terjadi kekacauan dan kalian tidak bisa mempercayai salah satu dari mereka, itu justru adalah pesan Trump."
(has) Baca Lagi Aje https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20200721145746-234-527179/kanye-west-disebut-dapat-perbesar-kans-trump-di-pemiluBagikan Berita Ini
0 Response to "Kanye West Disebut Dapat Perbesar Kans Trump di Pemilu - CNN Indonesia"
Posting Komentar