Pada Januari lalu, sebelum pandemi covid-19, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengumumkan pemilihan umum berlangsung 19 September. Setelah wabah turut menimbulkan korban jiwa di Selandia Baru, Ardern pun berulang kali mengatakan tidak akan mengubah tanggal pemilihan.
Berbarengan dengan rencana pencabutan lockdown dalam beberapa hari mendatang, komisi pemilihan umum menyatakan telah mengadakan diskusi dengan otoritas kesehatan tentang tata cara pemilihan yang aman.
"Pemilihan tahun ini akan berbeda karena Covid-19, serangkaian tindakan akan dilakukan untuk menjaga keamanan banyak orang," sebut keterangan komisi pemilihan umum dilansir dari AFP.
Kepala komisi pemilihan umum Alicia Wright mengatakan beragam antisipasi mulai dari antrean, jarak fisik, pembersih tangan, dan alat pelindung menjadi bagian dalam langkah pengamanan dan keselamatan.
Para pemilik hak suara kelak akan didorong untuk memajukan waktu pemilihan. Selain itu pemilihan melalui pos juga akan dianjurkan.
Pedoman pemilu tersebut tidak mencakup kegiatan lain seperti kampanye maupun demonstrasi partai, namun diyakini kegiatan tersebut bakal menyesuaikan dengan keadaan di tengah pandemi virus corona.
Data jajak pendapat awal tahun ini menunjukkan Partai Buruh berhaluan tengah-kiri yang mendukung Ardern berada di peringkat kedua menguntit Partai Nasional yang beraliran konservatif. Kendati demikian Partai Buruh diperkirakan masih memiliki kans dengan bantuan mitra koalisi.
Selain mengadakan pemilihan umum, pada 19 September mendatang Selandia Baru juga akan mengadakan referendum untuk legalisasi ganja dan eutanasia (suntik mati). (nva/ayp)
Baca Lagi Aje https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200512161411-113-502583/dibayangi-pandemi-corona-selandia-baru-tetap-gelar-pemiluBagikan Berita Ini
0 Response to "Dibayangi Pandemi Corona, Selandia Baru Tetap Gelar Pemilu - CNN Indonesia"
Posting Komentar