Search

Riset KPU: Pemilih di Sumbar Jadikan Visi, Misi, dan Program Calon untuk Tentukan Pilihan di Pemilu - covesia

Covesia.com - Pemilih dari semua kelompok usia dan jenjang pendidikan menjadikan visi, misi, dan program untuk menentukan pilihan di pemilu serentak 2019 kemarin. Terutama dalam kelompok usia muda dan jenjang pendidikan sarjana.

Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner KPU Sumbar Gabriel Daulay pada acara deseminasi riset pemetaan persepsi atas penyelenggaraan sosialisasi dan pendidikan pemilih pada pemilu 2019 di Hotel Pangeran Beach, Minggu (22/12/2019).

Berdasarkan riset yang dilakukan oleh KPU, 34,59 persen responden memilih berdasarkan visi, misi, dan program dari capres/cawapres. Faktor ini tertinggi dibandingkan dari faktor figur/calon, pemilihan serentak, dan kesamaan agama yang secara berturut-turut yaitu 27,57 persen, 10,09 persen, dan 8,11 persen. 

Berdasarkan riset yang dilakukan yang dilakukan oleh KPU pula,  35,11 persen responden memilih  berdasarkan visi, misi, dan program dari calon DPD. Faktor ini juga tertinggi dibandingkan dari faktor figur/calon, pemilihan serentak, dan kesamaan agama yang secara berturut-turut yaitu 33,62 persen, 8,08 persen, dan 6,38 persen. 

Meski demikian, terdapat disimilaritas alasan memilih pemilih pada pemilu DPR/DPRD. "Di mana pemilih dalam menentukan pilihan lebih mengutamakan faktor figur calon DPR/DPRD," ujar Gabriel.

Hal ini terungkap berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh KPU. Alasan terbesar masyarakat melihat calon DPR/DPRD adalah karena faktor figur calon, yakni sebesar 30,53 persen. Di bawahnya, alasan masyarakat memilih calon DPR/DPRD adalah faktor visi, misi, dan program partai politik, faktor kesamaan daerah, faktor figur capres/cawapres yang secara berturut-turut yaitu 25 persen, 11,61 persen, dan 9,82 persen.

Gabriel menjelaskan bahwa desain penyelenggaraan pemilu serentak mampu mengurangi kejenuhan pemilih dalam penyelenggaraan pemilu. Hal ini dikarenakan berdasarkan fakta dan data selama ini di mana pemilu presiden dan wakil presiden yang dilakukan setelah tiga bulan pemilu legislatif, tingkat partisipasinya selalu lebih rendah dibandingkan pemilu legislatif. 

Pada level tertentu, tidak sekolah/lulusan SD/lulusan SMP, kata Gabriel, kesamaan agama sangat mempengaruhi alasan pemilih untuk memilih pemimpin.

"Penyebaran hoaks dan hate speech yang masif dalam pemilu 2019 tidak mempengaruhi rasionalitas pemilih di Sumbar," ujarnya pula. 

Pengamat politik UNP yang juga menjadi narasumber pada acara tersebut, Eka Vidya Putra, berdasarkan riset KPU, alasan masyarakat Sumbar memilih pemimpin ada empat. Yaitu, visi, misi, dan program kerja, desain penyelenggaraan pemilu, sisi figur calon, dan faktor keagamaan. "Ini tidak hanya terjadi di Sumatera barat, tapi duga di Indonesia," ujarnya. 

Dia juga mengatakan berdasarkan riset KPU, Generasi X (usia 37-48 tahun) adalah pemilih rasional di Sumbar.

Dia juga menjelaskan bahwa terkait teknis pemilu, sosialisasi yang dilakukan oleh KPU dinilai efektif. Sementara substansi pemilu masih perlu penguatan. "Substansi pemilu terkait dengan pendidikan politik," ujarnya. Oleh karena itu, pendidikan politik perlu menjadi perhatian ke depan bagi KPU," jelasnya. 

Pendidikan politik yang dimaksud oleh Eka adalah masyarakat memilih pemimpin berdasarkan kapasitasnya. 

Kontributor: Fakhruddin Arrazzi

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje https://covesia.com/archipelago/baca/88640/riset-kpu-pemilih-di-sumbar-jadikan-visi-misi-dan-program-calon-untuk-tentukan-pilihan-di-pemilu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Riset KPU: Pemilih di Sumbar Jadikan Visi, Misi, dan Program Calon untuk Tentukan Pilihan di Pemilu - covesia"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.