Pekanbaru, Gatra.com - Kendati pemilu masih beberapa tahun lagi, sejumlah partai berbasis massa Islam di Riau mulai melakukan pendekatan terhadap konstituen.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) misalnya, Partai Ka'bah ini memilih membuka kelas pelatihan ketrampilan kepada warga di Kabupaten Rokan Hilir.
Wakil Ketua DPW PPP Riau, Husaimi Hamidi, menyebut kelas pelatihan tersebut merupakan upaya pihaknya meringankan beban warga ditengah paparan pandemi COVID-19.
"Kita memilih melakukan pendekatan itu, karena kalau bantuan yang sifatnya tunai kan juga dilakukan pemerintah. Pelatihan ketrampilan itu gunanya agar warga bisa memiliki opsi usaha ditengah pandemi, karena COVID-19 ini kan berdampak bagi ekonomi warga," urainya di Pekanbaru, Kamis (5/8).
Adapun giat pelatihan ketrampilan itu meliputi; perbengkelan, tata boga, dan jahit menjahit. Kelas pelatihan ini digelar di Kecamatan Pujud selama 24 hari.
"Pelatihnya kita datangkan dari Pekanbaru, kalau warga disuruh datang dari Pekanbaru kan berat diongkos juga. Pesertanya kita upaya warga usia dua puluh tahunan, bahkan tamat SMA," ujarnya.
Kata Husaimi, pelatihan terhadap anak yang baru tamat sekolah dapat membantu anak-anak tersebut mengisi waktu luang saat menunggu dimulainya kuliah tatap muka. Husaimi belum bisa merinci jumlah peserta pelatihan lantaran pendataan masih dilakukan di Kabupaten Rokan Hilir.
Berbeda dengan PPP, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB memilih mengencarkan sosialisasi identitas parpol ke khalayak.
Ketua DPC PKB Kota Pekanbaru, Taufik Arakhman, mengungkap tindakan itu diperlukan untuk menambah pengetahuan warga terhadap PKB.
"Selama ini orang cendrung mengenal PKB sebagai partai berbasis agama, padahal kita ini nasionalis religius. Nah, kita ingin pada 2024 nanti PKB tidak seutuhnya diidentikan dengan agama," tekannya.
Guna menguatkan kesan nasionalis religius tersebut, kata Taufik, pihaknya membuka ruang bagi non muslim untuk berkarya di partai.
"Ruang itu kita buka, karena itu sesuai dengan identitas partai kita yang nasionalis religius," pintanya.
Taufik sendiri memikul beban berat dalam menggelorakan PKB di kota Pekanbaru. Sebab, partai besutan Cak Imin ini nihil kursi di parlemen setempat.
Adapun sikap PKB yang mencoba menguatkan sisi nasionalis-nya di Pekanbaru, lantaran sempit segmen isu agama yang bisa digarap.
Pada pemilu 2019,PKS dan PAN menjadi partai berbasis agama paling dominan meraup suara di ibukota Provinsi Riau.
Jika PKS meraih 8 kursi dari 45 kursi DPRD Kota Pekanbaru, PAN menuai 6 kursi. Saat bersamaan PKB nihil kursi dari total 4 kursi yang diraih pada 2014 . Sementara PPP kebagian 1 kursi pada 2019 dari semula 4 kursi pada pemilu 2014.
Baca Lagi Aje https://www.gatra.com/detail/news/518886/politik/pemilu-masih-lama-partai-massa-islam-mulai-dekati-konstituenBagikan Berita Ini
0 Response to "Pemilu Masih Lama, Partai Massa Islam Mulai Dekati Konstituen | Politik - Gatra"
Posting Komentar