Search

Pakar UGM Sebut Pemilu 2024 Harus Lepas dari Sentimen Agama maupun Etnis - Tribun Jogja

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Meski pemilihan umum (pemilu) serentak bakal berlangsung 2024 atau dua tahun lagi, tapi mulai dari sekarang sudah banyak pesan-pesan muncul dari pengamat.

Salah satunya Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito.

Dia mengatakan Pemilu 2024 harus mampu menghubungkan demokrasi dan kesejahteraan bangsa. 

Sehingga, pemilu bukan hanya memastikan demokrasi berjalan baik.

Baca juga: Pakar Kebijakan Publik UGM : Kenaikan BBM Perlu Diimbangi Ketersediaan Angkutan Umum

"Tantangan kita itu bukan lagi soal memastikan transisi demokrasi berjalan dengan baik, tetapi lebih dari itu adalah menghubungkan demokrasi dengan kesejahteraan," kata Arie kepada wartawan, kemarin, Jumat (9/9/2022) di selasar tengah Gedung Pusat UGM , Yogyakarta .

Dia menilai, politik berbiaya tinggi harus dihindari demi pemilu yang mampu menghubungkan demokrasi dengan cita-cita kesejahteraan rakyat.

Dengan politik biaya tinggi, kata dia, parpol hanya berfokus pada transaksi dengan mematok mahar politik.

"Menghubungkan demokrasi dengan kesejahteraan kuncinya pada pemilu. Kalau mau menghubungkan demokrasi dengan cita-cita kesejahteraan maka kurangi politik biaya tinggi," ujar dia.

Dilanjut Arie, parpol tidak boleh hanya mementingkan aspek popularitas dari figur yang hendak didukung sebagai kandidat capres.

Baca juga: Sosiolog UGM Ungkap Tantangan Demokrasi Indonesia, Bangun Ruang Publik Bebas dari Ujaran Kebencian

"Pemilu ini harus diperbaiki karena dari situ akan menjadi pintu masuk kekuasaan atau pemerintahan ke depan apakah semakin baik atau tidak," kata Arie yang juga Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni ini.

Arie mengatakan agar demokrasi bisa terhubung dengan kesejahteraan, Pemilu 2024 juga wajib menjauhi politik identitas yang biasanya memanfaatkan sentimen agama maupun etnis.

“Mereproduksi politik identitas, agama, etnis tidak akan membuat demokrasi semakin tumbuh berkembang, tapi justru mengalami kemunduran," tegasnya. ( Tribunjogja.com )

Adblock test (Why?)

Baca Lagi Aje https://jogja.tribunnews.com/2022/09/10/pakar-ugm-sebut-pemilu-2024-harus-lepas-dari-sentimen-agama-maupun-etnis

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pakar UGM Sebut Pemilu 2024 Harus Lepas dari Sentimen Agama maupun Etnis - Tribun Jogja"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.