JawaPos.com – Pemilu ke-15 Malaysia bakal berbujet besar. Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malaysia Abdul Ghani Salleh mengungkapkan bahwa anggaran yang dibutuhkan mencapai MYR 1,1 miliar atau setara Rp 3,6 triliun.
Dengan nominal itu, pemilu yang rencananya dimajukan tersebut akan menjadi pemilu termahal di Malaysia. Angka itu dua kali lipat dibandingkan pemilu ke-14 pada 2018.
Abdul mengungkapkan alasan biaya pemilu bakal membengkak. Itu disebabkan banyaknya sumber daya manusia yang harus mereka gunakan. Pemerintah Malaysia menurunkan batas usia minimal pemilih, yaitu dari 21 tahun ke 18 tahun. Selain itu, mereka juga mengimplementasikan sistem registrasi pemilih otomatis. Dua perubahan tersebut berlaku sejak Desember tahun lalu.
Dengan aturan baru tersebut, jumlah pemilih yang terdaftar menjadi 21 juta orang. Di pemilu sebelumnya hanya ada 14,9 juta orang. Karena pemilih bertambah, jumlah petugas juga naik. Dari 260 ribu orang pada pemilu sebelumnya menjadi 366 ribu orang.
’’Jumlah tempat pemungutan suara juga bertambah untuk pemilu ke depan,’’ ujarnya seperti dikutip The Straits Times, Minggu (25/9). TPS naik dari 9.010 menjadi 9.560, sedangkan bilik TPS dari 29.054 menjadi 38.990.
Pemilu ke-15 seharusnya digelar September tahun depan. Namun, pembicaraan tentang pesta demokrasi itu kian menghangat karena UMNO menginginkan pemilu digelar tahun ini. Jika memungkinkan, pada November atau Desember nanti. Namun, banyak pihak yang menolak hal tersebut.
Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin mengungkapkan, jika pemilu digelar akhir tahun, akan muncul risiko. Yakni, musim hujan dan potensi banjir. Hal itu merujuk pada musim hujan tahun-tahun sebelumnya. Khairy menyarankan agar pemilu digelar sebelum atau setelah musim hujan.
Sabtu (24/9) ratusan massa menggelar aksi di Kuala Lumpur. Mereka juga menolak pemilu dimajukan tahun ini. Demonstran membawa berbagai spanduk yang bertulisan Nyawa Dulu Baru Pemilu. Itu mengacu pada banjir yang kerap memakan korban jiwa.
Di Malaysia, musim hujan terjadi pada November–Februari. Tahun lalu pada puncak musim hujan, terjadi banjir yang menyebabkan 60 ribu orang berlindung di tempat penampungan sementara. Sebanyak 54 orang meninggal dunia. Kekhawatiran massa cukup beralasan. Bersamaan dengan aksi di Kuala Lumpur tersebut, banjir sudah terjadi di Penang. Bandara dan beberapa desa kebanjiran setelah hujan deras.
Baca Lagi Aje https://radarsolo.jawapos.com/mancanegara/26/09/2022/biaya-pemilu-ke-15-malaysia-melonjak-termahal-sepanjang-sejarah/Bagikan Berita Ini
0 Response to "Biaya Pemilu ke-15 Malaysia Melonjak, Termahal Sepanjang Sejarah - Radar Solo"
Posting Komentar