Search

Joe Biden Unggul dalam Pemilu di Amerika Serikat - TangerangNews

 

TANGERANGNEWS.com-Pelaksanaan pemilu merupakan salah satu syarat penting bagi terciptanya sebuah negara yang demokratis.

Amerika Serikat merupakan salah satu negara perintis demokrasi yang telah cukup lama dan berpengalaman dalam menjalankan pemilu yang adil, terbuka dan berkala.

Pemilu presiden ini telah dijalankan Amerika Serikat sejak abad ke-18, saat sistem pemilu demokrasi baru saja berkembang.

Jika dihitung mulai dari tahun 1928, Amerika Serikat telah memilih 13 presiden melalui sebuah mekanisme pemilu. Perjalanan panjang pemilu presiden Amerika Serikat tentu merupakan kajian yang sangat menarik sebagai pembelajaran politik atas sistem demokrasi saat ini.

Hari pemilihan atau election day untuk menentukan Presiden Amerika Serikat digelar pada Selasa (3/11/2020) waktu setempat.


Dua kandidat bersaing untuk memperebutkan suara elektoral terbanyak untuk menduduki kursi kepresidenan AS selama empat tahun mendatang.

Berdasarkan Associated Press, Joe Biden telah memenangkan pemilihan presiden 2020 dengan perolehan 290 suara elektoral, adapun Donald Trump hanya memperoleh 214 suara elektoral pada pemilihan ini.

Kemenangan Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat tertua dengan usia 78 tahun, yang sebelumnya diduduki Ronald Reagan mantan presiden Amerika Serikat yang ke-40.
Faktor utama yang membuat pemilih merasa cocok dengan Joe Biden adalah sosoknya yang positif di mata masyarakat.

Joe Biden juga merupakan sosok moderat yang menjadi wakil presiden di masa Barack Obama dan Sanders, seorang politikus sayap kiri, menawarkan visi yang sangat berbeda untuk masa depan Amerika Serikat.

Pria berusia 78 tahun itu berencana mengubah ekonomi Amerika Serikat, antara lain, dengan menawarkan rancangan UU perpajakan yang baru demi menggolkan pelayanan yang lebih baik di bidang kesehatan hingga pendidikan.

Joe Biden juga terlihat aktif saat menangani wabah yang tengah berlangsung dari akhir tahun 2019 hingga sekarang. Pandemi Virus Corona COVID-19 yang telah merenggut lebih dari 230.000 nyawa, juga mengubah kehidupan dan politik Amerika pada tahun 2020.

Bahkan di hari-hari terakhir kampanye pemilihan umum, Donald Trump sendiri sepertinya mengakui hal tersebut.”Dengan berita palsu, semuanya adalah COVID, COVID, COVID, COVID," kata presiden pada rapat umum pekan lalu di Wisconsin, di mana kasus-kasus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Fokus media pada COVID-19, bagaimanapun, lebih merupakan cerminan daripada pendorong kekhawatiran publik tentang pandemi yang diterjemahkan ke dalam jajak pendapat yang tidak menguntungkan tentang penanganan krisis oleh presiden.
Sebuah jajak pendapat bulan lalu oleh Pew Research, menunjukkan Joe Biden memimpin 17 poin persentase atas Donald Trump dalam hal kepercayaan tentang penanganan mereka terhadap wabah COVID-19.
Pandemi dan kemerosotan ekonomi berikutnya membuat Donald Trump meninggalkan pesan kampanye pilihannya tentang pertumbuhan dan kemakmuran. Itu juga menyoroti keprihatinan yang dimiliki banyak orang Amerika tentang kepresidenannya, atas kurangnya fokus, kegemaran untuk mempertanyakan sains, penanganan kebijakan besar dan kecil secara sembarangan, dan memprioritaskan partisan.

Beberapa permasalahan yang telah Joe Biden coba untuk atasi serta rencana nya :

Joe Biden telah memperluas rencananya untuk pendidikan tinggi dan mengusulkan penawaran biaya kuliah gratis untuk universitas negeri, kolese dan universitas kulit hitam yang historis, dan institusi yang melayani minoritas untuk keluarga yang berpenghasilan kurang dari $ 125.000, bersama dengan janji sebelumnya untuk membuat biaya kuliah komunitas gratis.

Rencana Joe Biden untuk perawatan kesehatan akan berupaya membuat Undang-Undang Perawatan Terjangkau lebih mudah dinavigasi dengan lebih banyak pilihan. Rencananya akan memperluas Undang-Undang Perawatan Terjangkau yang disahkan di bawah pemerintahan Obama-Biden dan memberikan opsi publik bagi pasien untuk membeli, daripada sistem "Medicare for All" Senator Bernie Sanders yang didukung oleh beberapa saingan Biden selama pemilihan pendahuluan .

Joe Biden juga telah mengajukan beberapa rencana untuk mengatasi pandemi virus korona, berjanji untuk mengikuti ilmu pengetahuan dan mengindahkan nasihat para ahli.

Biden mengatakan, dia akan mengadvokasi mandat topeng nasional untuk menahan virus dan membantu ekonomi pulih, dan dia juga menganjurkan vaksin yang aman dan efektif bebas dari tekanan politik. Menurut seorang penasihat, mantan wakil presiden sedang mengerjakan "berbagai skenario" tentang bagaimana menangani virus.

Setelah protes di seluruh negeri atas ketidaksetaraan rasial, Joe Biden belum bergabung dengan seruan untuk mencairkan departemen kepolisian, tetapi ia mengadvokasi untuk memberikan tambahan $ 300 juta dalam pendanaan untuk perpolisian berbasis komunitas, serta memasangkan polisi dengan ahli kesehatan mental untuk mampu menangani kebutuhan masyarakat dengan lebih baik, sekaligus mengadvokasi standar penggunaan kekuatan nasional.

Maju cepat lima bulan, Joe Biden telah berhasil menghilangkan kesenjangan penggalangan dana itu, memasuki bulan September dengan $ 140 juta lebih banyak daripada Trump.

Dan selama bulan Agustus, Tim Joe Biden benar-benar melampaui tim Donald Trump, meraup $ 364 juta dibandingkan dengan $ 210 juta milik Donald Trump. Menurut kampanye tersebut, 57%, atau lebih dari $ 205 juta hasil tangkapan Joe Biden di bulan Agustus berasal dari sumbangan kecil-kecilan secara online.

Pengangkatan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat

Setelah dinyatakan sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS, kapan keduanya akan dilantik dan resmi bertugas menggantikan Donald Trump? Presiden dan Wapres terpilih AS baru akan dilantik dan secara resmi bertugas sebagai Presiden dan Wakil Presiden AS pada Januari 2021.
Apa yang terjadi selanjutnya? Berdasarkan laman resmi Pemerintah AS, pelantikan itu akan dilakukan pada 20 Januari 2021.Jadwal ini berdasarkan alur yang selama ini sudah berjalan di AS. Dalam periode 4 tahunan, seorang presiden dan wakil presiden terpilih akan dilantik pada 20 Januari atau 21 Januari, jika tanggal 20 bertepatan dengan hari Minggu. Lokasi pelantikan adalah di Gedung Capitol, Washington DC. Pada hari itu, sang wakil presiden terpilih akan lebih dahulu dilantik dengan mengucapkan sumpah jabatan yang sudah diucapkan dalam setiap pelantikan pejabat negara di AS sejak 1884.

Penulis : Rizky Nanda Putra Rineldi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje http://tangerangnews.com/opini/read/33579/Joe-Biden-Unggul-dalam-Pemilu-di-Amerika-Serikat

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Joe Biden Unggul dalam Pemilu di Amerika Serikat - TangerangNews"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.