JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas Partai Golkar menanjak ke angka 15,5 persen pasca diterpa prahara. Begitu hasil survei teranyar Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Golkar menilai hasil itu mengejutkan dan menjadi modal partai untuk bertarung di Pemilu 2019.
Dengan elektabilitas yang terus menanjak, Golkar memiliki potensi untuk membuat poros baru dan kemunculan nama lain dalam Polres 2019.
Namun apakah partai beringin itu percaya diri membuat poros baru di Pilpres 2019?
"Sudah tidak ada poros baru," ujar Wakil Ketua Koordinator Bidang Penggalangan Kasus Golkar Rizal Malarangeng dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (24/1/2018).
(Baca juga: Elektabilitas Naik, Golkar Menduga Tiga Faktor Ini Jadi Penyebabnya)
Dari berbagai survei, Pilpres 2019 diperkirakan hanya akan memunculkan dua poros yaitu poros Jokowi dan Prabowo. Kedua tokoh tersebut memiliki elektabilitas tertinggi dibandingkan tokoh lainnya.
Golkar, kata Rizal, tetap memperjuangan Joko Widodo terpilih lagi dalam Pilpres 2019 sebagaimana disepakati dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Desember 2017 lalu.
Selain itu, Rizal melanjutkan, partainya juga akan fokus untuk terus menggenjot perolehan suara di Pemilu 2019.
"Ketua umum kami sudah berpidato bahwa kami tidak boleh puas menjadi nomor dua atau nomor tiga, kami berusaha lebih baik lagi," kata Rizal.
Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus sebelumnya mengatakan, partainya sudah memiliki target di Pemilu 2019 mendatang.
Target tersebut yaitu mengejar 20 persen suara di Pemilu, memenangkan Pilkada dengan target 60 persen suara, menambah kursi di DPR dari 91 jadi 110 dalam Pileg 2019, dan memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.
Hasil survei terbaru menyebut elektabilitas Presiden Joko Widodo mengungguli Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Baca Lagi Aje http://nasional.kompas.com/read/2018/01/25/18305321/elektabilitas-naik-percaya-dirikah-golkar-buat-kejutan-di-pemilu-2019
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Elektabilitas Naik, Percaya Dirikah Golkar Buat "Kejutan" di Pemilu ..."
Posting Komentar