Search

Hanura Berharap Rekonsiliasi Total untuk Hindari Kegagalan di ...

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekjen Partai Hanura Kubu Daryatmo, Dadang Rusdiana, menilai kunci keberhasilan partainya untuk lolos dalam pemilu legislatif 2019 ialah rekonsiliasi total pasca-konflik internal.

Menurut dia, hal itu perlu diserukan menanggapi rendahnya elektabilitas Hanura dalam survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, dimana elektabilitas mereka hanya mencapai 0,7 persen.

Hasil itu tentu di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen untuk pemilu legislatif 2019.

"Tentunya rekonsiliasi menjadi modal dasar kami bangkit melewati ambang batas 4 persen," kata Dadang melalui pesan singkat, Kamis (25/1/2018).

Namun, Dadang menegaskan, rekonsiliasi harus dilakukan menyeluruh sehingga pemecatan di level daerah oleh kepengurusan pusat saat ini harus dihentikan.

Jika pemecatan terus dilakukan akan berdampak pada elektabilitas Hanura sebab mereka memiliki jaringan di daerah.

Ia pun meminta kepengurusan agar dikembalikan kepada hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) 2016.

(Baca juga: Dua Kubu Hanura Damai, OSO Ucap Alhamdulillah, Daryatmo Bilang Menuju Islah)

Bila tidak, ia meyakini Hanura akan sulit mengatrol elekabilitasnya lantaran mereka yang dipecat akan merongrong partai dengan membentuk barisan sakit hati.

Dadang mengingatkan tak ada kelompok yang boleh merasa menang dan kalah setelah rekonsiliasi kemarin demi menyolidkan partai.

"Jadi hentikan pemecatan! Hentikan Musdalub dan muscablub! Pasti Hanura akan menjadi besar," lanjut dia.

Selain Hanura, ada 4 parpol lain yang juga terancam tak lolos ke parlemen berdasarkan hasil survei LSI. Keempat parpol tersebut yakni PPP dengan 3,5 persen, PKS 3,8 persen, dan Nasdem 4,2 persen, dan PAN 2,0 persen.

Namun, karena margin of error survei ini 2,9 persen, maka perolehan NasDem masih tergolong riskan untuk tak lolos ambang batas parlemen 4 persen.

Survei dilakukan pada 7-14 Januari 2018 dengan responden sebanyak 1.200 orang yang dipilih berdasarkan multistage random sampling.

Wawancara tatap muka dengan responden dilakukan serentak di 34 propinsi dari tanggal 7-14 Januari 2018. Margin of error survei ini adalah plus minus 2,9 persen.

Kompas TV Lembaga survei Indo Barometer memperlihatkan elektabilitas Joko Widodo masih mengungguli beberapa nama.

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje http://nasional.kompas.com/read/2018/01/25/11172851/hanura-berharap-rekonsiliasi-total-untuk-hindari-kegagalan-di-pemilu

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hanura Berharap Rekonsiliasi Total untuk Hindari Kegagalan di ..."

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.