"Kami akan membuat konsep, seperti khotbah yang menyuarakan kampanye damai agar tempat ibadah tak digunakan sebagai tempat kampanye," ujar Abhan kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/1).
Abhan menyadari bahwa Bawaslu tidak dapat bekerja sendirian untuk mencegah isu SARA dalam penyelenggaraan pemilu.
Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tentang Pilkada Jakarta 2017menunjukkan peningkatan intensitas kampanye berbasis politik identitas, khususnya agama.
Kapitalisasi isu agama pada Pilkada Jakarta terlihat dari masifnya pengerahan massa selama kampanye dan ujaran kebencian yang menyitir ajaran agama.
"Upaya ini agar tidak digunakannya agama untuk kepentingan politik," ujarnya.
Bagi Abhan, tokoh lintas agama dapat menjadi 'agen' penting bagi Bawaslu dalam penyelenggaraan pemilu.
Abhan berharap sinergi ini bisa membuat suasana kampanye kondusif dan menghindari perpecahan akibat penyebaran isu SARA dalam masyarakat.
"Pelibatan pemuka agama itu sebagai upaya preventif kami mencegah isu SARA agar tak terhadi perpecahan kembali," ujarnya.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bawaslu Ajak Tokoh Agama Suarakan Pemilu Damai"
Posting Komentar