Spanyol Gelar Pemilu di Tengah Ketegangan Catalonia - Medcom ID

Madrid: Spanyol menggelar pemilihan umum keempat dalam empat tahun terakhir di tengah ketegangan yang melibatkan separatis Catalonia, Minggu 10 November 2019.

Pemilu yang digelar hanya 7 bulan dari pemilihan sebelumnya ini diserukan Perdana Menteri Pedro Sanchez. Pemilu harus digelar karena partai sosialis PM Sanchez gagal meraih suara mayoritas, sehingga tidak dapat membentuk pemerintahan baru.

Sejumlah jajak pendapat mengindikasikan bahwa pemilu terbaru di Spanyol belum dapat mengakhiri kebuntuan. Partai sayap kanan maupun kiri diyakini tidak akan mendapatkan mayoritas di parlemen Spanyol yang berisikan 350 kursi.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

Sosialias diproyeksikan menang lagi, namun dengan raihan kursi yang sedikit lebih rendah dari total 123 pada Aoril lalu. Sementara kubu oposisi utama Partai Populer (PP) diprediksi akan menguat.

Namun hal yang menjadi sorotan adalah Vox, partai baru berhaluan kanan-jauh. Menurut sejumlah jajak pendapat, Vox bisa saja berada di peringkat ketiga dalam pemilu kali ini.

"Stabilitas atau tidak ada pemerintah: Silakan warga Spanyol memilih," tulis artikel di surat kabar ABC versi hari ini.

Tempat pemungutan suara telah dibuka sejak pukul 09.00 pagi waktu Spanyol, dan akan ditutup pukul 20.00. Hasil hitung cepatnya akan keluar beberapa jam setelahnya.

Pemilu terbaru di Spanyol terjadi kurang dari satu bulan usai Mahkamah Agung Spanyol menjatuhkan vonis penjara kepada sembilan tokoh separatis Catalonia. Vonis tersebut memicu gelombang protes separatis Catalonia, terutama di Barcelona.

Dalam unjuk rasa terbaru, ribuan separatis Catalonia turun ke jalanan Barcelona dalam memprotes kunjungan Raja Spanyol Felipe VI.

Demonstran menyalakan api unggul di sebuah ruas jalan utama dan juga membakar foto Raja Felipe VI. Sebagian pedemo memukul-mukul panci dan meneriakkan, "Catalonia tidak memiliki raja!

(WIL)

Let's block ads! (Why?)