KPU NTB raih penghargaan penyelenggara pilgub dan pemilu terbaik - ANTARA

Mataram (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat mendapat penghargaan sebagai penyelenggara Pemilihan Gubernur 2018 dan Pemilu 2019 terbaik tingkat nasional dari KPU RI.

Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud di Mataram, Selasa, menyatakan rasa bahagianya atas prestasi tersebut.

Prestasi ini diraih atas empat kategori, masing-masing peringkat pertama kategori iklan layanan masyarakat kreatif dan inovatif, peringkat kedua kategori penyelenggaraan pemilu yang berintegritas, peringkat kedua kategori penyelenggara pemilu yang inovatif dan profesional, serta peringkat tiga kategori transparansi informasi.

Penghargaan berupa plakat dan piagam diserahkan Ketua KPU RI Arief Budiman kepada Ketua KPU Provinsi NTB Suhardi Soud pada acara Evaluasi Pemilu 2019 dan Peluncuran Pemilihan Serentak Tahun 2020 di Balai Sidang Senayan Jakarta, Senin (23/9).

"Penghargaan nasional ini merupakan bukti dan pengakuan bahwa KPU Provinsi NTB pada khususnya telah bekerja sungguh-sungguh dalam menyukseskan seluruh tahapan pemilu dan pemilihan, serta sungguh-sungguh pula memberi layanan demokrasi terbaik kepada masyarakat," ujarnya.

Prestasi yang diraih KPU Provinsi NTB, menurut dia, tidak terlepas dari dukungan dan kerja sama yang sangat baik dan solid dari KPU kabupaten/kota serta penyelenggara ad hoc se-NTB.

"Tanpa dukungan mereka mustahil kreasi, inovasi, dan gagasan yang dilahirkan di tingkat provinsi dapat diimplementasikan dengan baik di lapangan," kata Suhardi Soud.

Ia melanjutkan, "Raihan prestasi ini semoga menjadi penyuntik semangat bagi seluruh penyelenggara untuk bekerja lebih baik lagi dalam menyukseskan pemilihan kepala daerah serentak pada tahun 2020."

Prestasi ini menjadi catatan tersendiri bagi KPU Provinsi NTB karena mengalami peningkatan dari 5 tahun sebelumnya. Pada Pemilu 2014. KPU Provinsi NTB meraih dua penghargaan nasional, yaitu peringkat kedua kategori penyelenggaraan pemilu yang berintegritas dan peringkat tiga kategori kreasi sosialisasi.

Let's block ads! (Why?)